Lihat ke Halaman Asli

gitosugito

Mahasiswa

Transformasi Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab di Era Merdeka Belajar

Diperbarui: 26 Juni 2025   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Evaluasi Pembelajaran" (sumber:Meta AI)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membentuk generasi penerus yang unggul dan adaptif terhadap perubahan zaman. Di Indonesia, transformasi sistem pendidikan terus dilakukan untuk menjawab tantangan global dan kebutuhan zaman, salah satunya melalui kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Salah satu aspek penting dalam kebijakan ini adalah transformasi tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran tidak lagi sekadar mengejar pencapaian kognitif, tetapi juga menumbuhkan karakter, kompetensi, dan kemandirian belajar siswa. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Arab, transformasi ini membuka ruang bagi pendekatan yang lebih komunikatif, kontekstual, dan berbasis kompetensi.

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah rumusan mengenai hasil belajar yang ingin dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran (Nasution, 2017). Tujuan ini menjadi pedoman bagi guru dalam merancang kegiatan belajar-mengajar, materi ajar, dan penilaian hasil belajar. Dalam pendekatan tradisional, fokus utama lebih pada penguasaan materi secara kognitif. Namun dalam paradigma Merdeka Belajar, tujuan pembelajaran mencakup pengembangan berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, dan karakter. Dalam pembelajaran bahasa Arab, pendekatan ini dapat diimplementasikan dengan mendorong siswa tidak hanya menghafal mufrodat atau struktur nahwu-sharaf, akan tetapi juga mendorong siswa agar mampu menggunakan bahasa secara aktif dan menguasai 4 keterampilan bahasa Arab yaitu istima', kalam, qira'ah, dan kitabah.

B. Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Riswakhyuningsih, 2022). Karakteristik tujuan pembelajaran ini antara lain berorientasi pada siswa, kontekstual, berbasis kompetensi, fleksibel, dan integratif. Dalam pembelajaran bahasa Arab, pendekatan ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan konteks lokal, seperti budaya Islam lokal, serta mendorong siswa untuk menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dalam ruang kelas.

Lebih dari itu, integrasi tujuan pembelajaran dengan konteks nyata kehidupan siswa menjadikan bahasa Arab tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran yang terpisah dari realitas sosial dan budaya mereka. Guru dapat merancang aktivitas pembelajaran yang autentik misalnya melalui proyek berbasis budaya Islam, praktik komunikasi dalam kegiatan keagamaan, atau diskusi tentang nilai-nilai dalam teks Arab yang semuanya memperkuat keterampilan istima', kalam, qira'ah, dan kitabah secara seimbang (Fakhruddin et al., 2025). Dengan begitu, Kurikulum Merdeka tidak hanya meningkatkan kompetensi berbahasa, tetapi juga menumbuhkan sikap religius dan kebiasaan belajar yang mandiri dan reflektif pada diri siswa.

C. Dampak Transformasi Pembelajaran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline