Lihat ke Halaman Asli

Ghozi hiban

Pemuda tanggung

Kemi lan Nova

Diperbarui: 2 Juni 2021   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi buta,
Sebelum matahari naik sepenggalah jaraknya.
Ia bangun dari mimpi buruk,
Dan tak lupa segera memegang dada - geram,
Semalam diserang hujan dengan bar - bar dan penuh ingar bingar.

Siut sudah menjalar,
Ayam jantan tak perlu teriak mengusir orok di ketiaknya.

Semalam pikiranya melancong,
Melancong jauh di negeri impian.
Penuh rayuan - rayuan,
Rayuan - rayuan pria tampan,
Rayuan pria berhidung belang.

Tapi hujan.
Pikiranya kacau,
Dan berhenti melancong dari negeri impian.
Ia menangis dalam kamar,
Tapi kalah suaranya dengan hujan yang menyerang dengan bar - bar,
Sampai temanya datang.

"Sudahlah.
Sudah waktunya musim hujan,
Anggap saja kita sedang berwisata dalam hujan" ujar Kemi menenangkan.

"Ingat nova.
Menjadi cantik selalu butuh pengorbanan,
Tapi cantik tidak selalu melahirkan kebahagiaan,
Ia juga muara dari kesedihan".

Ia sudah dandan selama sejam,
Dan selama itu pula pikiranya melancong jauh ke negeri seberang; Tetapi diserang hujan.

Slawi, 2 juni 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline