Mohon tunggu...
Ghozi hiban
Ghozi hiban Mohon Tunggu... Lainnya - Pemuda tanggung

Beri aku pengetahuan, jangan beri aku iman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemi lan Nova

8 April 2021   03:00 Diperbarui: 2 Juni 2021   03:58 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi buta,
Sebelum matahari naik sepenggalah jaraknya.
Ia bangun dari mimpi buruk,
Dan tak lupa segera memegang dada - geram,
Semalam diserang hujan dengan bar - bar dan penuh ingar bingar.

Siut sudah menjalar,
Ayam jantan tak perlu teriak mengusir orok di ketiaknya.

Semalam pikiranya melancong,
Melancong jauh di negeri impian.
Penuh rayuan - rayuan,
Rayuan - rayuan pria tampan,
Rayuan pria berhidung belang.

Tapi hujan.
Pikiranya kacau,
Dan berhenti melancong dari negeri impian.
Ia menangis dalam kamar,
Tapi kalah suaranya dengan hujan yang menyerang dengan bar - bar,
Sampai temanya datang.

"Sudahlah.
Sudah waktunya musim hujan,
Anggap saja kita sedang berwisata dalam hujan" ujar Kemi menenangkan.

"Ingat nova.
Menjadi cantik selalu butuh pengorbanan,
Tapi cantik tidak selalu melahirkan kebahagiaan,
Ia juga muara dari kesedihan".

Ia sudah dandan selama sejam,
Dan selama itu pula pikiranya melancong jauh ke negeri seberang; Tetapi diserang hujan.

Slawi, 2 juni 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun