Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah menjadi salah satu terobosan penting untuk mengatasi masalah gizi anak, menekan angka stunting, serta membantu keluarga kurang mampu.
Meski dalam perjalanannya sempat muncul sejumlah kasus keracunan makanan di beberapa daerah, hal ini tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menghentikan program yang memiliki manfaat besar bagi jutaan anak Indonesia.
Justru, berbagai persoalan yang muncul harus dijadikan bahan evaluasi dan titik perbaikan agar pelaksanaan MBG lebih aman, berkualitas, dan tepat sasaran.
Mengapa Program MBG Tetap Penting?
1. Mengurangi Stunting dan Gizi Buruk Program ini dirancang untuk memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi seimbang setiap hari. Dalam jangka panjang, hal ini berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia.
2. Meringankan Beban Keluarga Banyak keluarga dengan keterbatasan ekonomi terbantu karena anak-anak mereka tidak lagi harus mengeluarkan biaya tambahan untuk makan siang di sekolah.
3. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak yang cukup gizi cenderung lebih fokus, bersemangat, dan memiliki daya serap pelajaran yang lebih baik.
Fokus pada Perbaikan, Bukan Penghentian
Beberapa langkah konkret yang bisa diambil untuk mengatasi masalah:
1. Standarisasi Kualitas dan Keamanan Pangan Pemerintah perlu menetapkan standar ketat bagi penyedia makanan, mulai dari bahan baku, cara pengolahan, hingga distribusi ke sekolah. Setiap dapur dan katering yang terlibat wajib memiliki sertifikasi higienitas.