Masing-masing dari kita adalah significant others dari orang lain. Orang-orang tersebut adalah pasangan anda, anak anda, atau sahabat dekat anda. Lalu pernahkah anda berfikir tentang bagaimana orang-orang terdekat anda atau orang yang menganggap anda sebagai seorang significant others menggambarkankan anda?
Konsep diri yang dibentuk oleh Significant Other
Konsep diri seorang anak pertama kali dibentuk oleh gambaran diri yang dinyatakan dan ditunjukkan oleh orang tua atau keluarga dalam berkomunikasi dengan kita sebagai significant others. Seorang anak jadi tahu manusia seperti apakah dirinya dari pernyataan dan sikap yang ditunjukkan orang tuanya tersebut. Orang tua atau keluarga sebagai struktur dalam (deep structure) adalah unit yang juga membentuk budaya, persepsi, dan cara pandang dunia kepada anak.
Konsep diri seseorang akan terus menerus dibentuk sesuai dengan pengalaman, lingkungan dan cara pandangnya. Beranjak dewasa anak tersebut akan memiliki significant others yang lain yaitu pasangannya. Meskipun seseorang telah dewasa, namun gambaran dan cara pandang akan dirinya yang dinyatakan oleh significant othersnya adalah satu hal yang tetap penting dalam membentuk konsep dirinya. Apakah dirinya berharga, layak dicintai, pintar, perlu diapresiasi dan lain sebagainya adalah contoh sikap yang membentuk konsep diri seseorang yang ditunjukkan oleh significant others.
Pasangan sebagai significant Others
Di dunia modern, digital dan serba cepat ini tidaklah mudah menjadi benar-benar seorang significant other. Kita dapat "mengenal" seseorang dari apa yang ditampilkan di media sosialnya. Namun kita tidak boleh lupa bahwa apa yang seseorang tampilkan di media sosial sesungguhnya telah melalui tahap kurasi pribadi sehingga anda belum melihat keseluruhannya. Menjadi significant other bagi seseorang tentu mengenal lebih dari itu.
Jadi seberapa jauh anda mengenal pasangan anda? Jangan-jangan hubungan anda dengan pasangan anda sesungguhnya masih di permukaan. Apakah anda sudah pada tahap mampu membaca bahasa tubuhnya? Apakah saat ia mengatakan "tidak" itu benar-benar berarti tidak?
Well, sebuah hubungan melalui beberapa tahapan sebelum terjadi kesepakatan tentang membawanya menjadi eksklusif. Awalnya tentu anda akan melalui proses perkenalan yang menentukan kelanjutan hubungan tersebut. Tidak perlu terburu-buru memutuskan, karena kembali lagi pasangan anda bisa menjadi significant other yang ikut membentuk konsep diri anda. Jadi, take your time!
Menjadi someone else's significant other
Kita mungkin telah sering mendengarkan campaign-campaign tentang self love dan empowerment. Namun seringkah juga terlintas di fikiran apa tentang pasangan seperti apakah anda? Apakah anda memberikan kepercayaan diri pada pasangan anda, memberinya keamanan, kenyamanan, memujinya sesekali dan sebagainya?
Jika anda menyadari bahwa anda sebagai seorang significant other yang turut membentuk konsep diri pasangan anda, lantas anda mau "membentuk" pasangan anda seperti apa? Jika anda ingin memiliki pasangan seorang alpha man atau woman, tentu cara anda berargumen akan berbeda jika anda memandang pasangan anda sebagai seorang loser yang anda pandang rendah.
Demikian pula jika kita menjadi orang tua, artinya kita akan menjadi significant other yang pertama bagi anak-anak kita. Kitalah yang "mendefinisikan" diri mereka untuk pertama kali. Anda bisa membentuk andak anda menjadi seperti apapun hanya dengan mengatur pola interaksi dan komunikasi anda.
"Mendengarkan" sebagai tugas kehormatan Significant Other
Apa yang menjadikan diri anda adalah significant other bagi orang lain. Tentu karena anda memiliki kedekatan khusus yang berbeda dengan orang-orang lain di kehidupan significant other tersebut. Sebagai seorang significant other anda mungkin telah mengetahui pola pikir orang tersebut, pilihan-pilihan hidupnya, cita-citanya, apa yang mengganggunya dan lain sebagainya.