Lihat ke Halaman Asli

Surga Tersembunyi di Kesunyian Maluku Tenggara

Diperbarui: 31 Agustus 2016   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kabupaten Maluku Tenggara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Maluku, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Langgur.

Pada awalnya, ibu kota berada di Kota Tual, namun setelah resmi menjadi daerah otonom, ibu kota kabupaten pun dipindahkan ke Langgur. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Banda di utara dan timur, Laut Arafura di barat dan Samudera Hindia di selatan (sumber wikipedia).

Kota Langgur dapat dijangkau dari Jakarta dengan menggunakan pesawat menuju kota Ambon dengan transit di Makassar dan kemudian menggunakan pesawat berjenis ATR menuju Kota Langgur. Perjalanan menuju Langgur ditempuh selama kurang lebih 1 jam 30 menit dari Kota Ambon.

Kira-kira setengah jam sebelum mendarat di Kota Langgur, ketika pesawat ATR sudah turun dari ketinggian jelajah, siapkan mata anda untuk menikmati indahnya hamparan pasir putih dan biru nya laut yang sangat cantik. Hanya 'fMasyaAllah' yang bisa terucap dari mulut ketika menyaksikan pemandangan yang luar biasa indah itu.

Bercampur antara rasa haru yang penuh syukur atas keindahan alam Indonesia dan rasa senang bahwa dalam beberapa menit lagi saya akan menginjakkan kaki di tanah Maluku Tenggara.

Pemandangan Spektakular dari Atas Pesawat ATR Beberapa Menit Sebelum Mendarat

Dokpri

Dokpri

Pesawat ATR mendarat dengan mulus di landasan pacu bandara Karel Satsuit Tubun, Kota Langgur, bandara yang mungil dengan gedung berbentuk segitiga telah siap menyambut kedatangan para penumpang pesawat-pesawat ATR yang masuk ke Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara.

Dokpri

Saat pertama kali menjejakkan kaki di tanah Maluku Tenggara, begitu indah rasanya bisa berada di salah satu kepulauan yang terkenal akan kecantikan alam lautnya, sudah terbayang-bayang di pelupuk mata hamparan pasir putih Pantai Ngurbloat atau birunya air Kepulauan Bair yang selama ini hanya bisa saya nikmati melalui internet.

Sepanjang perjalanan dari bandara menuju Desa Ohoililir tempat kami menginap, kami disuguhkan pemandangan pantai di sebelah kiri dan kanan jalan dengan warna yang cantik bergradasi biru muda dan biru tua.

Jalanan terbilang sepi dan sudah teraspal rapih dan mulus. Banyak taksi (angkot) yang mangkal di bandara yang siap mengantarkan anda menuju tempat tujuan. Anda bisa menginformasikan kemana anda akan pergi dan jangan lupa anda juga bisa melakukan negosiasi awal dengan para pengemudinya.

Kami menggunakan mobil yang sudah kami pesan sebelumnya dari tempat kami menginap, biayanya relatif standar Rp 200.000 menggunakan mobil Avanza dan diantar langsung menuju tempat kami menginap.

Adalah Desa Ohoililir, desa sunyi dan tenang yang memberikan pemandangan cantik Pantai Ngursarnadan persis di depan cottage tempat kami menginap. Coaster Cottage, cottage yang dimiliki oleh warga negara asing dan dikelola oleh warga lokal penduduk asli Kepulauan Kei kecil. Kamarnya yang bersih dan luas, ketersediaan air bersih yang memadai serta ruang teras yang luas tempat kami duduk menikmati angin dan deburan kecil ombak pantai, sungguh suasana yang indah yang bisa kami nikmati sepanjang hari.

Sunset Cantik Suguhan Alam Desa Ohoililir

Dokpri

Bila malam tiba, hanya suara jangkrik, serta binatang-binatang malam dan deburan ombak yang bisa kami dengar saat duduk bercengkrama di teras cottage. Tanpa suara bising kendaraan bermotor, dan tanpa asap serta polusi udara.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline