Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

TERVERIFIKASI

Freelace Writer

Mengenal Teknolog Precision Agriculture

Diperbarui: 4 Februari 2025   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program pertanian presisi. (DOK. Humas Kementan via kompas.com)

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dunia pertanian tidak lagi sekadar soal tanah, air, dan sinar matahari. Pertanian modern kini melibatkan kecanggihan data, analisis cerdas, dan perangkat berteknologi tinggi yang mengubah cara petani mengelola lahan mereka. Salah satu inovasi yang tengah merevolusi sektor ini adalah Precision Agriculture atau pertanian presisi. Teknologi ini bukan hanya sekadar tren sesaat, melainkan sebuah solusi konkret untuk menghadapi tantangan pangan global di masa depan.

Bayangkan seandainya kamu bisa mengetahui dengan presisi di mana saja tanamanmu membutuhkan lebih banyak air, pupuk, atau perlindungan dari hama. Bukankah itu akan membuat proses bertani menjadi lebih efisien, hemat biaya, dan tentunya menghasilkan panen yang lebih melimpah? Inilah konsep dasar dari precision agriculture---mengelola lahan berdasarkan data yang akurat, bukan sekadar mengandalkan insting atau pengalaman semata.

Precision agriculture hadir di saat dunia menghadapi tantangan serius: populasi global yang terus bertambah, perubahan iklim yang tidak menentu, dan keterbatasan lahan subur. Jika kita terus menggunakan metode tradisional tanpa beradaptasi, bukan tidak mungkin krisis pangan akan menjadi kenyataan. Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih dalam bagaimana teknologi ini bekerja, manfaatnya, tantangannya, dan bagaimana potensinya di Indonesia.

Apa Itu Precision Agriculture?

Precision agriculture adalah pendekatan dalam praktik pertanian yang memanfaatkan teknologi canggih untuk mengelola variabilitas di lahan pertanian. Konsep utamanya adalah bagaimana data dapat membantu petani membuat keputusan yang lebih baik---mulai dari penggunaan pupuk, irigasi, hingga penjadwalan panen.

Teknologi ini memungkinkan petani untuk mengelola lahannya seolah-olah mereka memiliki "mata tambahan" yang mampu melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia biasa. Sensor yang ditanam di tanah bisa memantau kadar kelembapan, kandungan nutrisi, dan suhu tanah secara real-time. Drone terbang di atas ladang untuk mengamati pertumbuhan tanaman dari udara. Bahkan, satelit digunakan untuk mengumpulkan data skala besar yang membantu memahami pola cuaca dan kondisi lahan.

Precision agriculture bukan hanya tentang alat-alat canggih. Inti dari teknologi ini adalah data. Data dikumpulkan, dianalisis, dan diterjemahkan menjadi rekomendasi tindakan spesifik. Dengan begitu, petani dapat mengambil keputusan berdasarkan bukti ilmiah, bukan sekadar firasat.

Mengapa Precision Agriculture Penting di Era Modern?

Dunia menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketahanan pangan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), populasi global diperkirakan akan mencapai 9,7 miliar pada tahun 2050. Artinya, kita harus meningkatkan produksi pangan hingga 70% lebih banyak dibandingkan saat ini. Ironisnya, kita harus melakukannya dengan sumber daya yang semakin terbatas---air, tanah subur, dan energi.

Di sinilah precision agriculture menawarkan harapan. Dengan pendekatan ini, setiap tetes air, butir pupuk, dan benih tanaman digunakan seefisien mungkin. Teknologi ini juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti penggunaan pestisida yang berlebihan atau pemborosan air. Pertanian tidak lagi menjadi aktivitas yang penuh risiko karena ketidakpastian cuaca atau serangan hama. Dengan data yang akurat, risiko tersebut bisa diminimalisir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline