Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC)
pembicara : Arif Nur Kholis (Sekertaris MDMC PP Muhammadiyah)
Bencana sebenarnya adalah kejadian ketika kondisi manusia tidak siap menghadapi kejadian2 luar biasa seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, kebakaran dan sebagainya. Faktanya jika kita mengambil contoh dari kejadian seperti gunung meletus, ketika sebuah gunung tersebut membentuk dirinya dari letusan letusannya, itu bukanlah sebuah bencana ketika belum menimbulkan korban. Jadi dapat disimpulkan bahwa gunung meletus bukanlah merupakan sebuah bencana jika tidak menimbulkan korban jiwa. Gunung meletus bukanlah sebuah bencana tetapi gunung meletus adalah cara Allah SWT membentuk sebuah gunung berapi menjadi tempat yang layak untuk ditinggali manusia, karena dari letusan gunung berapi tersebut dapat terciptanya sebuah tempat yang subur, tempat dengan air yang melimpah dan pemandangan yang indah.
Pada tahun 1912 sebelum indonesia merdeka sejak lahirnya Muhammadiyah, sudah terbentuk sebuah tim2 bantuan kemanusiaan baik untuk tim bantuan kesehatan dan sebagainya termasuk tim bantuan untuk bencana. Tim Muhammadiyah sudah mengikuti aksi kerja nyata seperti contohnya dalam kejadian meletusnya gunung Kelut pada tahun 1917 dengan membantu warga sekitar gunung Kelut saat terjadinya erupsi. Pada tahun yang sama lahirlah PKO (Penolong Kesengsaraan Oemum) atau yang dapat kita kenal sebagai PKU yang mana sekarang menjadi nama dari sebuah rumah sakit yaitu Rumah Sakit PKU. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang konsep bantuan kemanusiaan maupun mitigasi bencana maupun pencegahan jatuhnya korban akibat kejadian2 bencana, di tahun 2007 PP Muhammadiyah merintis sebuah lembaga yang disebut Muhammadiyah Disaster Manajemen Center. Dari situlah kebencanaan dikelola dengan konsep seperti yang ada di paragraf pertama, yang mana menyatakan bahwa bencana bukan dari meletusnya sebuah gunung ataupun kejadian alam seperti gempa bumi tetapi bencana adalah sesuatu yang bisa dikelola. Pada tahun 2010 diresmikannya Muhammadiyah Disaster Manajemen Center sebagai sebuah lembaga yang sah.
Tabel data menunjukan statistik jumlah respon dari tahun 2010-2025 yang mana total respon 1.541 kejadian di seluruh indonesia dan respon Luar Negeri respon terbanyak di tahun 2023 dan 2022. Semua berawal ari perubahan sebuah konsep bahwa bencana itu bukan karena meletusnya sebuah gunung namun karna manusia yang bisa di bimbing, dilatih, dan diajak sehingga kita bisa mengurangi jumlah jatuhnya korban. MDMC tidak hanya bekerja ketika terjadi bencana namun mereka bergerak untuk terus menyebarkan ilmu guna mengurangi resiko bertambahnya jumlah korban jika terjadi sebuah bencana di suatu waktu, mereka memberikan layanan pelatihan ketika terjadinya bencana, melatih kawan2 dari tk hingga mahasiswa dan bahkan masyarakat sekitar terutama yang bertempat di sekitar tempat yang sekiranya rawan untuk terjadi bencana.
Tercatat dalam penelitian jepang, penyelamat korban paling efektif oleh:
1. Diri sendiri (terlatih atau mengetahui kesiapsiagaan)
2. Keluarga
3.Tetangga
Banyak kasus yang terjadi dimana petugas tim sar hanya berkontribusi dalam membantu saat kejadian penanggulangan sebanyak 3%.