Lihat ke Halaman Asli

Sejarah dan Perkembangan Sistem Informasi

Diperbarui: 15 Oktober 2025   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar berikut Google

Dunia pendidikan telah sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi. Sistem informasi pendidikan muncul sebagai solusi untuk administrasi, proses pembelajaran, dan data akademik. Sistem ini sangat membantu pengambilan keputusan di lembaga pendidikan dan meningkatkan layanan kepada masyarakat, guru, dan siswa. Esai ini membahas bagaimana sistem informasi pendidikan muncul dan berkembang dari waktu ke waktu, serta peran dan masalah yang dihadapi di era digital saat ini.

A.  Sejarah Awal Sistem Informasi dalam Pendidikan

Berawal dari kebutuhan institusi pendidikan untuk mengelola data administrasi seperti pendaftaran siswa, jadwal pelajaran, nilai, dan laporan akademik, sistem informasi pendidikan dimulai. Sistem informasi tetap manual dan berbasis dokumen fisik selama tahun 1960--1970-an. Perangkat lunak sederhana seperti database management system (DBMS) memungkinkan pengolahan data dilakukan secara digital setelah kemunculan komputer di dunia pendidikan pada tahun 1980-an (Laudon & Laudon, 2018).

Perkembangan jaringan komputer dan internet pada tahun 1990-an membuka peluang besar bagi institusi pendidikan untuk memasukkan sistem informasi ke dalam operasi sehari-hari mereka. Sistem Manajemen Informasi (MIS) telah dimulai di universitas di seluruh dunia untuk memantau kinerja akademik, keuangan, dan sumber daya manusia. Sistem informasi pendidikan mulai berkembang di Indonesia setelah pemerintah memulai program komputerisasi di sekolah dan universitas melalui proyek ICT untuk Pendidikan (Tandiono, 2016).

B.  Perkembangan Sistem Informasi Pendidikan di Era Digital

Dengan munculnya konsep Education Management Information System (EMIS) pada abad ke-21, sistem informasi pendidikan mengalami perubahan besar. EMIS mencakup bagian administrasi dan membantu perencanaan strategis dan kebijakan pendidikan nasional. Misalnya, sistem seperti Dapodik (Data Pokok Pendidikan), SIAKAD (Sistem Informasi Akademik), dan PDDikti (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia untuk mengintegrasikan semua data pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi (Kemendikbudristek, 2021).

Selain itu, pengembangan teknologi cloud computing, big data, dan artificial intelligence (AI) telah memperluas manfaat sistem informasi dalam pendidikan. Sekarang sistem dapat melacak perilaku belajar siswa, memberikan umpan balik otomatis, dan mendukung pembelajaran adaptif. Sistem manajemen pembelajaran (LMS) seperti Moodle, Google Classroom, dan lainnya memungkinkan interaksi belajar-mengajar secara daring yang sangat efektif (Almarabeh & Abuloum, 2021).

C. Peran dan Dampak Sistem Informasi dalam Pendidikan

Strategis, sistem informasi pendidikan dapat meningkatkan manajemen pendidikan. Pertama, sistem ini membantu mengelola data secara terintegrasi tentang siswa, guru, sarana prasarana, dan keuangan. Kedua, sistem ini membantu pengambilan keputusan berbasis data, yang membuat kebijakan lebih tepat sasaran. Ketiga, sistem ini memfasilitasi pembelajaran jarak jauh dan penyediaan sumber pendidikan digital.

 Namun, ada tantangan terkait dengan kemajuan ini. Misalnya, guru dan siswa harus meningkatkan literasi digital, keamanan data, dan kekurangan akses teknologi di daerah terpencil. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan manfaat sistem informasi, dibutuhkan kebijakan pendidikan yang fleksibel dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline