Tekad Bulat Sebulat Tahu Bulat
Wilayah Banyumas Barat setelah Sholat Jum'at selesai, diguyur hujan lebat. Sebuah anugerah di pertengahan tahun 2025.
Saya yang berangkat menggunakan transportasi umum ke kantor, cukup bingung. Semoga ada mikro bus yang lewat. Atau ada solusi lain.
Tapi namanya sudah bertekad mau berangkat, ya pasti ada jalannya. Ada kejutan-kejutan yang tidak terduga.
Saya berdiri di pinggir jalan, menunggu bus lewat --dan hampir 15 menit ngga ada yang muncul. Biasanya kalau siang hari 5 menit sekali ada yang lewat. Bus ukuran kecil Purwokerto -- Bumiayu.
Lalu ada mobil tahu bulat lewat. Saya stop untuk beli. Tetiba saja saya punya ide. Saya lalu tanya arah mereka jalan. Mereka mau isi bensin. Dan kantor saya memang dekat pom bensin.
Akhirnya, dan akhirnya, saya menembus derasnya hujan Banyumas Barat di dalam mobil tahu bulat. Sopirnya tidak mau saya kasih uang. Dia nolak.
Karena di tas saya ada 2 bungkus nasi Jum'at berkah, saya kasih untuk mereka. Saya juga beli lagi. Sotong goreng. Atau apalah itu namanya. Yang panjang-panjang.
Saya sampai depan kantor, dengan selamat, tidak kehujanan. Tidak telat.
Kadangkala kala, kita perlu ambil solusi konyol dalam menghadapi masalah yang dihadapi. Termasuk seolah-olah merepotkan orang lain. Tapi nyatanya, pedangan tahu bulat itu, banyak pembelinya ketika berhenti di depan kantor saya.