Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

AS Mulai Memasuki Gelanggang Peperangan Iran-Israel, Timur Tengah Mendidih, Perang Dunia ke-3 Mendekat?

Diperbarui: 22 Juni 2025   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesawat pengebom B-2. Pesawat ini mampu mengangkut bom yang digadang-gadang dapat menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah Iran. (AFP/JOSE LUIS MAGANA)

Amerika Serikat kini resmi memasuki gelanggang peperangan antara Iran versus Israel, setelah pesawat bomber mereka B-2 memuntahkan bom pintar berkapasitas besar yang meluluhlantakan tiga tempat yang diyakini sebagai fasilitas nuklir Iran di wilayah Isfahan, Fordow dan Nathanz, pada Minggu 22 Juni 2025.

Kabar terkait intervensi AS ini disampaikan langsung oleh Presiden Donald Trump lewat akun X resmi miliknya @realDonaldTrump.

X.com/ @realDonaldTrump

Melansir Aljazeera lewat tayangan live Youtube resminya, fakta indikatif militer AS bakal terlibat langsung dalam konflik Iran-Israel sudah terlihat dari beberapa hari sebelumnya setelah memantau pergerakan sejumlah jet Bomber B-2 yang mulai dipindahkan dari Pangkalan Udara Whiteman di Missouri ke arah barat pada Jumat 20 Juni 2025 waktu setempat.

Sehari kemudian pesawat-pesawat tersebut mulai terbang melintasi Samudra Pasifik menuju pangkalan militer AS di Guam.

Meskipun awalnya fakta indikatif tersebut, dibantah para pejabat militer AS tapi serangan terhadap Iran oleh AS hari menunjukan sebaliknya.

Jet Bomber B-2 "Spirit," merupakan satu-satunya pesawat yang mampu membawa bom "bunker buster" GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) untuk menembus fasilitas nuklir Fordow yang berada 80 meter di bawah permukaan tanah.

Serangan AS ini sangat mungkin akan direspons keras oleh Iran. Sebelumnya Iran sudah memperingatkan hal tersebut, melalui Wakil Menteri Luar Negeri-nya, Saeed Khatibzadeh.

Mengutip BBC.Com, Khatibzadeh menegaskan begitu AS masuk gelanggang peperangan antara mereka dengan Israel, maka akan "menjadi malapetaka bagi kawasan".

Iran akan membalas dengan menyerang berbagai kepentingan AS di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya terutama pangkalan-pangkalan militer mereka yang tersebar di kawasan tersebut.

Apabila Iran menunaikan ancamannya tersebut, sebagai respons atas serangan AS ini, menyerang berbagai fasilitas milik AS di Timur Tengah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline