Lihat ke Halaman Asli

Dapur Idul Fitri: Sebuah Kisah di Balik Sajian

Diperbarui: 25 April 2025   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kue tersusun, niatnya rapi, tapi adonan lembek, loyang berasap [i. AI]

Mentari merekah, takbir menggema,
dapur berdenyut, riuh tak terkira.

Tangan meramu, hati berdebar,
semoga sajian tak bikin gempar.

Ketupat direndam, anyaman longgar,
coba diulang, tetap bubar.

Opor berkuah, harum menggoda,
tapi santannya pecah - duh, bencana!

Kue tersusun, niatnya rapi,
tapi adonan lembek, loyang berasap.

Gula tertumpah, oven berderit,
ada yang tertawa, ada yang pasrah.

Namun saat meja penuh warna,
hidangan tersaji, keluarga tertawa.

Lelah sirna dalam satu suapan,
karena cinta adalah bahan utama sajian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline