Lihat ke Halaman Asli

Henda Febriyani

Universitas Mulawarman

Pentingnya peran ayah pada perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini

Diperbarui: 2 September 2025   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa kanak-kanak dini dikenal sebagai periode emas (golden age) yang sangat menentukan arah kehidupan seseorang di masa depan. Pada tahap ini, anak mengalami percepatan pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa dalam berbagai aspek, meliputi fisik, kognitif, sosial emosional, hingga moral-spiritual. Karena itu, anak membutuhkan pola asuh yang tepat disertai stimulasi yang memadai agar potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal. Selama ini, fokus pengasuhan cenderung lebih banyak dibebankan pada ibu, sedangkan ayah sering kali hanya diposisikan sebagai penopang ekonomi keluarga. Pandangan tersebut kemudian menimbulkan persepsi bahwa keterlibatan ayah tidak terlalu esensial dalam tumbuh kembang anak, padahal kehadiran dan partisipasi aktif ayah sama pentingnya dengan peran ibu.

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa keterlibatan ayah memberi dampak besar terhadap perkembangan anak usia dini. Ayah yang hangat, responsif, dan konsisten menjalin interaksi mampu menumbuhkan rasa percaya diri, memperkuat keterampilan sosial, sekaligus membantu anak dalam mengendalikan emosinya. Kehadiran figur ayah yang terlibat juga berkontribusi pada terbentuknya ikatan keluarga yang lebih erat, menumbuhkan perilaku positif, serta meminimalisasi munculnya masalah perilaku. Fakta ini menunjukkan bahwa peran ayah memiliki andil penting dalam proses pembentukan karakter dan kepribadian anak, sehingga tidak dapat dipandang sebelah mata.

Namun, dalam realitas sosial masih sering ditemukan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia dini belum optimal. Faktor budaya patriarki, tuntutan pekerjaan, hingga rendahnya pemahaman mengenai pentingnya peran ayah, menjadi penyebab utama kondisi ini. Akibatnya, tanggung jawab pengasuhan lebih banyak ditanggung oleh ibu, sementara anak berisiko kehilangan pengalaman berharga berupa kasih sayang, dukungan emosional, maupun teladan langsung dari seorang ayah. Padahal, peran ayah sejatinya tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan ekonomi, melainkan juga mencakup perannya sebagai pendidik, pelindung, dan sumber rasa aman bagi anak.

Dengan demikian, membahas pentingnya keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak usia dini menjadi sangat relevan dan mendesak. Pertama, kehadiran ayah merupakan salah satu kunci optimalisasi perkembangan anak secara menyeluruh. Kedua, keterlibatan ayah berfungsi sebagai faktor protektif yang mampu mencegah munculnya masalah emosional maupun perilaku. Ketiga, penguatan peran ayah dalam keluarga akan menciptakan keseimbangan pola asuh sehingga anak dapat tumbuh dalam suasana yang sehat dan harmonis. Keempat, urgensi ini semakin nyata di era modern yang menuntut sinergi antara ayah dan ibu dalam menghadapi tantangan sosial maupun ekonomi, demi memastikan anak mendapatkan pengasuhan yang terbaik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline