Lihat ke Halaman Asli

Penggunaan Logika dan Etika dalam Komunikasi

Diperbarui: 17 Juni 2025   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi secara sederhana bisa dianggap sebagai jantung interaksi manusia, baik di ruang keluarga, komunitas, maupun tempat kerja. Akan tetapi kemampuan berbicara atau menulis dengan lancar saja belum cukup; pesan harus dijalankan dengan logika yang jelas dan etika yang dijaga. Gabungan berpikir logis dan bersikap etis itu memberi ruang bagi percakapan yang rasional sekaligus bermartabat.


Apa Itu Logika dan Etika dalam Komunikasi?


Logika berarti menata pikiran secara sistematis, bukan sekadar meluncurkan kalimat tanpa urutan yang masuk akal, sehingga pendengar mudah mengikuti alur. Dengan logika, gagasan kita disampaikan secara runtut, jelas, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Etika di sisi lain menata cara kita bersuara. Kita perlu jujur, menghormati lawan bicara, mengambil tanggung jawab, dan peka pada perasaan serta hak orang lain.

Mengapa logika amat penting dalam komunikasi


Tanpa logika pesan bisa jadi rancu, membingungkan, atau bahkan menyesatkan. Dalam debat publik misalnya, argumen yang jelas dan teratur memperkuat posisi pembicara dan menambah bobot kredibilitasnya. Ketika komunikasi dilandasi logika, kita juga dapat menahan diri dari kesalahan berpikir seperti generalisasi berlebihan atau asumsi yang tidak berdasar.

Beberapa manfaat penggunaan logika dalam komunikasi antara lain:


1.Membantu menjelaskan ide secara runtut dan jelas.


2.Meningkatkan kepercayaan dari lawan bicara.


3.Mencegah miskomunikasi dan konflik.

Peran Etika dalam Komunikasi Sehari-hari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline