Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

G7 di Alberta Menyikapi Israel-Iran, Sementara Gaza Terpinggirkan

Diperbarui: 16 Juni 2025   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penderitaan Gaza yang terlupakan di G7 (Sumber gambar: Meta AI)

Narasi Israel berhasil menggeser lensa dunia dari kelaparan ke konflik bersenjata, dari hak hidup ke hak mempertahankan diri

KTT G7 di Kananaskis, Alberta, dibuka dengan agenda utama membahas konflik Israel--Iran.

G7 bersepakat mengutamakan deeskalasi dan menegaskan hak Israel mempertahankan diri, sekaligus mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Kanselir Jerman FriedrichMerz menegaskan empat poin penting---termasuk jaminan diplomasi dan perlindungan terhadap Israel.

Namun, pendekatan G7 juga mencerminkan kehatihatian terhadap potensi konflik besar yang bisa melumpuhkan stabilitas regional.

Gaza dan Krisis Kelaparan: Sepi dari Sorotan

Isu kelaparan di Gaza dengan lebih dari setengah juta orang berisiko kelaparan akut (IPC) tetap belum jadi pembahasan utama KTT.

Meskipun beberapa pemimpin (Kanada, Prancis, Inggris) mengangkat kekhawatiran tentang blokade, G7 gagal menyusun respon terkoordinasi untuk kesenjangan kemanusiaan Gaza.

Secara historis, G7 pernah mendesak 'humanitarian pauses', namun konteks situasi Gaza saat ini sedikit banyak terpinggirkan.

Narasi yang Bergeser: Dari Genosida ke Geopolitik

Saat ratusan ribu warga Gaza kelaparan akut, dan rakyat sipil terbunuh saat berebut bantuan makanan (termasuk tragedi "Flour Massacre"), sorotan dunia perlahan beralih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline