Lihat ke Halaman Asli

Tentang Rasa dan Senja

Diperbarui: 26 September 2025   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika aku memintamu untuk berhenti sejenak, aku pastikan kau akan mengatakan tidak. Kau selalu mengajarkanku untuk tidak menunda--- Namun, apakah kau tau kenapa aku harus diam saja? Apakah kau mengerti mengapa aku tidak beranjak pergi dan tidak melakukan semua yang sudah aku susun disertakan dengan doa setiap waktu saat aku sendiri?

Aku selalu dituntut untuk sabar dan aku masih mampu memeluk diriku sendiri. Aku pernah berteriak meminta agar hentikan sandiwara ini; dan aku diminta untuk mengikuti setiap prosesnya. Keindahan yang diberikan semesta kepadaku selalu aku nikmati. Itulah yang membuat aku masih bisa merasa bahagia di setiap lembar y ang kubuka.

Kemarin aku ingin bercerita tentang banyak hal. Sebab aku tak mampu lagi menyimpan nya sendiri. Namun ternyata aku diminta lagi untuk menyimpan semuanya. Aku disuruh untuk tetap kuat dan harus sabar--- aku turuti itu dan hanya bisa menangis. Hari ini, aku meminta, jangan bawa pergi tawa ini. Biarkan senja yang pergi tapi tawaku jangan diambil. Aku ingin menikmatinya.

~September 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline