Lihat ke Halaman Asli

Endah Rosa

Penulis | Pengajar

Keajaiban Bioluminesensi pada Mikroorganisme: Cahaya Ajaib dari Dunia Mikroskopis

Diperbarui: 28 Februari 2025   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena bioluminesensi pada ombak bercahaya (Sumber: Florida Adventurer)

Di dunia yang tak kasat mata, terdapat fenomena memukau yang telah memikat ilmuwan dan peneliti selama berabad-abad: bioluminesensi. Bioluminesensi adalah kemampuan organisme hidup untuk memproduksi dan memancarkan cahaya. Meskipun kita mungkin lebih akrab dengan kunang-kunang yang bercahaya di malam hari, ada banyak mikroorganisme yang juga memiliki kemampuan luar biasa ini.

Bagaimana Bioluminesensi Terjadi?

Pada dasarnya, bioluminesensi terjadi melalui reaksi kimia di dalam sel-sel mikroorganisme. Proses ini melibatkan enzim yang disebut luciferase dan substrat bernama luciferin. Ketika luciferin bereaksi dengan oksigen di hadapan luciferase, energi yang dilepaskan menghasilkan cahaya. Reaksi ini sangat efisien karena hampir seluruh energi diubah menjadi cahaya tanpa menghasilkan panas yang signifikan.

Contoh Mikroorganisme Bioluminesen

Salah satu contoh mikroorganisme bioluminesen yang terkenal adalah Vibrio fischeri. Bakteri ini hidup dalam simbiosis dengan cumi-cumi bobtail, menyediakan cahaya yang membantu cumi-cumi ini berkamuflase dari predator di perairan gelap. Selain Vibrio fischeri, ada juga Photobacterium phosphoreum yang sering ditemukan dalam lingkungan laut.

Tidak hanya bakteri, beberapa jenis jamur dan plankton juga memiliki kemampuan bioluminesen. Plankton bioluminesen, seperti dinoflagellata, dapat menghasilkan pemandangan menakjubkan yang dikenal sebagai "ombak bercahaya" di lautan ketika mereka terganggu oleh gerakan air.

Manfaat Bioluminesensi bagi Mikroorganisme

Bagi mikroorganisme, bioluminesensi memiliki berbagai manfaat evolusioner. Misalnya, cahaya yang dihasilkan dapat menarik perhatian mangsa atau inang yang potensial. Selain itu, beberapa mikroorganisme menggunakan bioluminesensi sebagai mekanisme pertahanan untuk menghindari predator. Misalnya, ketika plankton bioluminesen terganggu, mereka menghasilkan cahaya yang dapat mengalihkan perhatian atau menakuti predator.

Aplikasi Bioluminesensi

Selain keindahannya, bioluminesensi memiliki aplikasi yang luas dalam sains dan teknologi. Di bidang bioteknologi, gen yang mengkode luciferase dapat dimasukkan ke dalam organisme lain untuk membuat mereka berpendar dalam kondisi tertentu. Teknik ini digunakan dalam penelitian medis untuk memantau aktivitas gen, menguji efektivitas obat, dan mendeteksi infeksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline