Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Model Discovery Learning Berbasis TPACK untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta pada Materi 'The Degree of Comparison' di SMPK St Yosefa Labuan Bajo

Diperbarui: 10 Desember 2022   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Guru abad 21 adalah guru tipe 4 yang menjalankan peran berbeda dengan guru konvensional. Peran guru abad 21 sebagai fasilitator, mediator, kolaborator, dan motivator dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sangat bergantung pada kemampuan guru dalam memfasilitasi pembelajaran.

Kemampuan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman yang membentuk paradigma. Paradigma yang melandasi tindakan guru menentukan akan menjadi guru efektif atau guru yang tidak efektif. Guru efektif abad 21 mempunyai pemahaman bahwa peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi terus-menerus, namun peserta didik senantiasa berinteraksi dengan data dan informasi.

Dalam memfasilitasi pembelajaran abad 21, seorang guru harus mau dan mampu menjalankan tugasnya secara optimal. Dalam menjalankan tugasnya, guru menyusun rencana pembelajaran abad 21 dengan pendekatan saintifik berbasis TPACK, model pembelajaran inovatif, metode yang sesuai dan mengembangkan PPK serta keterampilan Abad 21.

Pendekatan saintifik memuat komponen mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau eksperimen, menganalisis informasi, dan mengkomunikasikan. Sedangkan TPACK adalah kerangka integrasi teknologi dalam proses pembelajaran yang melibatkan paket pengetahuan teknologi, pengetahuan pedagogi, dan pengetahuan materi.

Dalam hal ini guru dapat membuat video pembelajaran dengan aplikasi yang mendukung, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif seperti di liveworksheets, membuat evaluasi di google form, quizizz,Word World  dan liveworksheets, serta membuat bahan ajar berupa e-book dengan aplikasi anyflip. Selain itu, pembelajaran menggunakan model inovatif sepertil PBL, PJBL, Discovery, dan Inquiry.

Di era digital ini, guru diharapkan mampu mendesain, mengembangkan, dan mengevaluasi pembelajaran secara autentik. Pembelajaran secara autentik melalui pengalaman belajar dengan menggabungkan alat evaluasi terkini dan mengoptimalkan lingkungan pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik.

Di mana segala kegiatan yang dirancang dapat mengembangkan PPK (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas) dan keterampilan abad 21 (Creativity, Critical Thinking, Collaboration, Communication).
     
Motivasi merupakan poin penting dalam pembelajaran bahasa Inggris.. Tanpa motivasi, seorang pembelajar yang paling berdedikasi pun mungkin tidak bisa mencapai tujuan pembelajarannya (Adara, 2020). Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran bahasa. Berbagai faktor dapat mempengaruhi motivasi siswa.

Salah satu faktor tersebut adalah guru. Guru memiliki peran penting dalam mempertahankan motivasi siswa. Peran guru dalam mempertahankan motivasi siswa adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Guru bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas bahasa.

Latar belakang masalah dilakukannya praktek pembelajaran ini adalah; peserta didik menganggap bahasa inggris adalah pelajaran yang sulit , Guru tidak memiliki cara pengajaran yang menarik yang bisa memotivasi peserta didik dan guru masih mengajar secara konvensional dan tidak melibatkan siswa.

Pada kenyataannya guru seharusnya bisa melihat karateristik peserta didik sehingga akan menumbuhkan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan yaitu pembelajaran yang bermakna bagi siswa, setelah dia belajar dia mendapatkan tujuan dari pembelajaram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline