Lihat ke Halaman Asli

Melek Teknologi dan Menjaga Kesehatan Mata

Diperbarui: 30 November 2022   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era digital saat ini, banyak sekali aktivitas yang dilakukan dengan menatap layar gadget, seperti ponsel pintar, laptop, komputer dekstop, dll. Pada satu sisi, tentu ada banyak hal yang bisa didapatkan dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sekarang. 

Perkembangan zaman juga menuntut kita untuk melek teknologi sehingga menjadikan penggunaan gadget sebagai sebuah kebutuhan. Namun, di sisi yang lain, hal ini cenderung mengakibatkan banyak orang menjadi lalai dalam menjaga kesehatan anggota tubuhnya, secara khusus kesehatan mata. Dampak negatif akibat kelalaian penggunaan gadget tersebut tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, tetapi semua kalangan usia.

Fakta paling nyata yang sering kita jumpai adalah keberadaan orang-orang yang usianya masih muda, tetapi sudah menggunakan alat bantu penglihatan, seperti kacamata dan lensa kontak, akibat terlalu sering menatap layar gadget dalam jangka waktu yang lama. 

Hal ini menyebabkan mata mereka mengalami salah satu jenis kelainan refraksi, yakni Miopia (rabun jauh) atau yang lebih sering disebut mata minus. Kelainan inilah yang menyebabkan si penderitanya harus menggunakan alat bantu penglihatan tersebut.

Memang penderita kelainan refraksi bisa terlepas dari alat bantu penglihatan dengan melakukan prosedur Laser In Situ Keratomileusis atau Lasik yang merupakan prosedur laser untuk mengoreksi gangguan refreksi. 

Namun, keberhasilan dari prosedur Lasik ini tentu saja tidak bisa membuat mata kembali pada kondisi 100 persen sempurna atau sama dengan kondisi mata normal pada umumnya. Selain itu, tentu saja ada risiko yang harus ditanggung sebab Lasik adalah salah satu jenis operasi mata. 

Kemudian, sebelum menjalankan prosedur Lasik, terdapat pula tahapan pemeriksaan pre-Lasik untuk memperlancar prosesnya yang memakan waktu cukup lama dan butuh ketelitian di dalamnya, apalagi jika mengingat bahwa objek operasinya adalah mata yang merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang paling sensitif. Belum lagi persoalan biaya Lasik yang mahal sebab membutuhkan alat khusus dan tenaga ahli.

Oleh karena itu, alih-alih menunggu mata rusak terlebih dahulu lalu mengobatinya, alangkah baiknya jika kita mengatasi akar permasalahannya, yakni persoalan menatap layar gadget tadi. 

Menatap layar gadget -apalagi dalam durasi yang lama- dalam jangka panjang memang berdampak pada kesehatan mata bahkan bisa saja berujung kerusakan pada struktur atau anatomi mata. 

Itulah sebabnya, demi meminimalisir dampak tersebut kita harus tetap memperhatikan kesehatan mata dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan nutrisi-nutrisi yang dapat mencegah katarak dan menjaga keawetan mata. Di samping itu, dianjurkan pula untuk berolahraga secara teratur dan melakukan konsultasi dengan dokter mata secara berkala.

Berkenaan dengan penggunaan gadget, ada beberapa tindakan yang sekiranya dapat kita lakukan agar kesehatan mata tetap terjaga walaupun kita rutin menatap layar gadget, diantaranya :

  • Menggunakan kacamata anti radiasi saat mengoperasikan gadget;
  • Memasang anti radiasi pada layar gadget;
  • Menghindari waktu penggunaan gadget yang terlalu lama;
  • Mengatur posisi duduk, jarak pandang terhadap layar, maupun pencahayaan yang baik saat mengoperasikan gadget;
  • Sesekali berkedip atau memberi waktu istirahat agar mata tidak lelah.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline