Hallo gays aku mau menulis tentang perjalanan hidup teman ku yang Bernama nisa, setiap perjalanan hidup orang itu beda-beda ada yang lurus-lurus aja,ada yang berlubang,dan ada yang sangat terjal,tergantung bagaimana kita menyikapi dan menghadapi semua perjalanan hidup kita.katanya perjalanan hidup iyu takdir,iya memnag perjalanan hidup itu takdir tapi takdir yang bisa di ubah,tergantung sama niat,usaha,kerja keras dan perjuangan kita untuk mengubah takdir hidup kita. Dunia itu berputar kadang di atas dan kadang di bawah,kita hidup di dunia ini anggap saja kita sebagai lakon nya( dalam Bahasa jawa ) dan allah adalah dalangnya. Masa depan mu ada di tangan mu sendiri,kalau kalian tidak mau dan tidak ada niat unruk mencapai kesuksesan bagaimana kalian bisa merubah perjalanan hidup kalian. Oke lanjut ke cerita perjalanan teman ku yang Bernama nisa.
Nisa adalah anak bungsu dari tiga bersaudara,yang sudah tidak terasa bahwa umurnya tahun ini sudah mau ke kepala dua,dia tinggal di desa daerah Gunung Kidul,Yogyakarta.Dia mengalami sedikit culture shock di kota Yogyakarta,namanya kehidupan baru di kota besar yang biasa nya hanya tinggal di desa Pindak ke kota yang sangat ramai ini. Kehidupannya sangat penuh dengan plot twist, kehidupannya di luar plening dia semua,itulah hidup kita tidak bisa mentukan hidup kita mau gimna,tapi kalo kita kerja keras dan usaha pasti kitab isa mewujudkan apa yang kita mau, allah memberikan sesuatu tergantung prasangka pada hambanya. Kecilnya dulu dia tidak paud,langsung TK dan di tk itu dia di ajarin oleh ibunya sendiri karna ibunya adalah guru tk, setelah lulus TK tiga tahun anis melanjut kan Pendidikan ke Sekolah Dasar (SD), dan ternyata di Sd dia di ajarin oleh ayahnya sendiri juga karena kebutulan ayahnya juga adalah guru SD tersebut,di daerah desa tempat nisa tinggal,setelah lulus dari Sd nisa melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada awalnya nisa ingain melanjutkan SMP di Smp tingkat kabupaten soalnya nisa tinggal nya di desa jadi dia ingin,Smp nya di Smp yang tingakat Kabupaten dikarena kan lebih bagus,bagusnya ini dalam segi fasilitas dan lain sebagainya memang semua sekolah sama saja tapi namanya manusia kita juga ingin merasakan sekolah di sekolahan yang lebih bagus tapi di karenakan di desa tempat anis tinggal terdapat zonasi(Batasan), akhirnya mau tidak mau nisa masuk di SMP yang ada di kecamatan (desa) jadinya dulu anis ngejalanian nya setengah-setengah karena dia tidak minat di smp yang ada di kecamatan itu,tapi dia berusaha berlapang dada dan dia percya mungkin ini yang telak di takdirkan allah untuknya. Setelah lulus dari SMP dia melanjutakan Sekolah Menengah Atas ( SMA) di pondok pesantren awalnya dia kurang minat masuk ke pondok tetapi lama kelamaan mungkin dia mendapatkan hidayah sehingga dia mau masuk ke pondok walaupun haru bener-bener beradaptasi dengan lingkungan baru dan dia model orang yang malas untuk berkomunikasi dengan orang lain itu salah satu problem dia untuk beradaptasi pada lingkungan pondoknya dan sekarang dia menempuh Pendidikan di salah satu Universitas yang ada di Yogyakarta, dia merasa ada yang hilang dari kehidupannya,karna perkembangan zaman yang sangat pesat dia merasa pandangan nya dia pas mondok sama masa perkuliahan sekarang agak sedikit berbeda misalnya seperti berpakaian kalo di pondok kan harus junah-jubah,pokonya harus yang menutup aurat banget,tapi sekarang karna adanya fashiondan lain sebagainya dia mulai terbawa arus cara berpakaian nya,terbawa arus bukan berarti menggunakan pakaian yang terbuka atau sebagainya tidak,dia hanya mengubah mislanya dulu nya yang selalu pakai gamis sekarnag ke celana atau rok seperti itu tetap mengikuti fashion tapi tetap islami juga walupaun tidak yang berjubah terus-terusan seperti kehidupannya dulu saat di pondok tapi masih bisa mengimbangi maksudnya kalo ada kegiatan-kegiatan agama masih bisa di ikuti . Dulu nisa sangat hoby di bidang olahraga dan dia mengikuti salah satu perguruan karate,dia mengikuti karate dari kelas empat sd sampai SMP kelas tiga dan nisa sering mengikuti ajang-ajang perlombaan karate mulai tingkat Provensi sampai Nasioanal walaupun pas di tingkat Nasional dia belum pernah dapat juara,tapi di tingkat Provinsi dia pernah mendapatkan juara. Tapi setelah dia lulus SMP dia masuk pondok dan mulai vakum dari dunia karate karena di pondok pasti susah buat Wanita untuk mengikuti lomba-lomba karate seperti itu setelah lulus dari pondok,nisa ingin melanjutkan karatenya karena sudah terlalu lama vakum dari dunia karate dia sedikit lupa dengan apa yang telah dia pelajari sebelumnya dan karena terlalu lama vakum itu daya minatnya untuk mengikuti karate juga sedikit menurun dan sekarang dia lebih memilih kegiatan ngampus dan kuliah saja.
Sebenarnya perjalanan hidup iyu pilihan kita,pas kita kecil perjalanan kita di luruskan oleh kedua orang tua kita tapi semakian beranjak kita dewasa kita harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang tidak untuk kita ke depannya nanti. Masa muda mu adalah milik mu cari jati dirimu,di dalam dirimu sendiri bukan di dalam diri orang lain,semoga dapat membantu. Sumber :Dokumentasi Pribadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI