Bagi penganut agama Katolik, bulan Mei dan Oktober dikenal dengan bulan santo rosario. Bulan yang diperuntuhkan untuk Bunda Maria. Salah satu aktivitas, yang boleh dikatakan sudah menjadi tradisi iman, yang dipraktikkan pada bulan-bulan tersebut adalah sembahyang giliran.
Kegiatan sembahyang giliran dibuat dari rumah ke rumah yang bertetangga. Di pulau Flores, NTT umumnya, kegiatan itu terjadi dalam satu kelompok yang biasa disebut kelompok umat basis (KUB).
KUB tersebut terdiri dari sekurang-kurangnya 30 rumah/keluarga yang tinggal berdekatan. Dengan kata lain, idealnya KUB itu merupakan komunitas bertetangga yang tinggal berdekatan.
Doa Bersama, Tujuan Utama
Mulai dari hari pertama pada bulan Mei dan Oktober, keluarga yang berada dalam komunitas tertentu melakukan doa giliran dari rumah ke rumah. Tujuan paling pertama dari kegiatan itu adalah doa bersama. Doa bersama itu dikemas dalam bentuk kegiatan yang biasa disebut dengan doa rosario.
Menariknya, doa bersama itu sudah diatur dalam jadwal satu bulan penuh. Tata cara berdoa juga sudah menjadi familiar untuk umat.
Ada orang yang bertugas sebagai pengangkat doa, pembaca sabda Tuhan hingga pengangkat lagu. Jadwal beserta para petugas dari setiap hari dari doa bersama itu diedar sebelum memasuki bulan Mei dan Oktober.
Lalu, tiap orang hadir dalam doa bersama tersebut dari anak-anak hingga orang dewasa terlibat aktif. Pasalnya, mereka akan mengambil bagian saat mendaraskan doa "Salam Maria" yang mana doa tersebut didoakan dalam jumlah tertentu.
Misalnya, dalam satu peristiwa, ada 10 doa salam maria. Doa tersebut didoakan oleh 10 orang yang berbeda secara bergilir. Biasanya ada 3 sampai 5 peristiwa yang didoakan dalam satu sembahyang giliran.