Lihat ke Halaman Asli

Dody Kasman

TERVERIFIKASI

Manusia Biasa

Ketika SBY Bertemu PM Hamdallah Sehari Sebelum Pidato Presiden Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada peristiwa penting yang luput dari pemberitaan media, Selasa (21/4) kemarin. Di sela-sela rangkaian kegiatan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Perdana Menteri(PM) Palestina Rami Hamdallah bertemu dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Publik dan media baru tahu setelah SBY berkicau di akun Twitternya @SBYudhoyono Rabu (22/4) malam.

"Kemarin, 21 April 2015, saya melaksanakan pertemuan dgn Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah (atas permintaan beliau). *SBY*" Selanjutnya dijelaskan bahwa pada pertemuan tersebut PM Hamdallah menyampaikan terima kasih atas dukungan, bantuan dan kerjasama yang Indonesia berikan, khususnya selama10 tahun era kepresidenan SBY.

Ini adalah pertemuan mereka yang kedua setelah sebelumnya kedua tokoh penting ini pernah bertemu secara resmi tahun lalu. Ketika itu Jum'at (28/2/14), SBY sebagai Presiden RI menerima kunjungan kenegaraan PM Rami Hamdallah di Istana Negara Jakarta.

Pertemuan kali ini nampaknya ingin menegaskan apa yang telah dihasilkan dari pertemuan sebelumnya. Saat itu SBY menegaskan komitmen Indonesia mendukung terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, berdampingan dengan Israel atau two state solution.

Sebagaimana disampaikan dalam tweetnya, SBY kembali menegaskan bahwa sampai kapanpun rakyat Indonesia akan tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan ikut berjuang di pentas global. "Secara pribadi saya berpendapat, solusi 2 negaralah yg paling realistik. Dunia harus serius utk mewujudkan solusi ini.*SBY*"

Pada pertemuan tersebut SBY dan PM Hamdallah berdiskusi tentang langkah-langkah strategis ke depan menuju kemerdekaan penuh Palestina, baik di tingkat global maupun regional. Kembali dijelaskan SBY, Indonesia disamping aktif berdiplomasi di PBB dan forum dunia yang lain, juga memberikan "capacity building" secara signifikan kepada Palestina.

Terkait ketegangan dunia Barat dengan Islam yang masih sering terjadi, SBY menyebut Palestina sebagai kunci untuk meredakannya. "Jika permasalahan Palestina dapat diselesaikan secara adil, ketegangan & konflik antara Islam & Barat akan berkurang secara nyata. *SBY*"

Hasil pertemuan dengan PM Hamdallah sebagaimana ditweetkan SBY tersebut sejalan dengan penegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidatonya saat membuka KAA Jakarta, Rabu (22/3). Pada pidatonya yang dipuji banyak pihak itu Presiden Jokowi menegaskan dukungan terbentuknya negara Palestina yang merdeka.

"Bagi saya ketidakseimbangan global semakin menyesakkan dada. Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. Kita tidak boleh berpaling dari penderitan rakyat Palestina. Kita harus mendukung sebuah negara Palestina yang merdeka," tegas Presiden Jokowi.

Dari sini kita bisa melihat bahwa pada intinya Indonesia mendukung terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagaimana ditegaskan SBY dan Presiden Jokowi. Adalah hal yang wajar bahkan sudah seharusnya Presiden Jokowi melanjutkan apa yang dahulu telah dilakukan SBY dalam rangka mendukung terwujudnya kemerdekaan Palestina.

Tak ada istilah yang "lebih peduli" atau "lebih dulu peduli" sebab itu merupakan kepedulian bersama, bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia yang peduli dengan Palestina. Apa yang disampaikan SBY dan Presiden Jokowi merupakan penegasan komitmen Bangsa Indonesia pada Palestina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline