Lihat ke Halaman Asli

Jiwa Yang Penuh Toleransi Adalah Cahaya Buat Kehidupan

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Untuk Memiliki Toleransi, Anda Harus Memiliki Hati Nurani Yang Baik, Tanpa Hati Nurani Yang Baik, Anda Tidak Akan Mampu Menghasilkan Perilaku Dan Pola Pikir, Yang Ikhlas Untuk Bertoleransi Dalam Perbedaan Kehidupan."~ Djajendra

Semua orang pasti sadar bahwa dirinya hidup dalam keragaman dan perbedaan. Keragaman dan perbedaan merupakan hadiah dari Tuhan buat keindahan hidup. Tidak ada yang dapat mengingkari keragaman dan perbedaan, karena keragaman dan perbedaan adalah fakta yang ada sejak kehidupan itu ada.

Dalam realitas kehidupan, ada orang-orang yang memahami kebesaran Tuhan bersama ciptaannya dalam keragaman dan perbedaan, tapi ada juga orang-orang yang mengingkari keragaman dan perbedaan.

Orang-orang yang mencintai keragaman dan perbedaan selalu mengekspresikan energi toleransi di dalam kehidupan yang luas. Dan biasanya, mereka menjadi cahaya yang mampu menerangi kehidupan, untuk keharmonisan dan kedamaian bersama.

Pribadi-pribadi yang penuh toleransi tidak pernah tersesat dalam konflik perbedaan. Akal mereka sangat terang untuk melihat keindahan dari perbedaan, dan mereka mampu menjadikan dirinya sebagai sumber kebaikan hidup untuk siapapun.

Toleransi selalu tercipta dari hati nurani yang baik, serta memperkaya emosional dan mental, untuk menyatukan semua perbedaan dalam kekuatan cinta dan kemanusiaan.

Bila toleransi terlupakan dalam kehidupan sosial dan kemanusiaan, maka kehidupan akan terjebak dalam konflik yang saling menghancurkan. Setiap orang yang tidak cerdas emosional dalam memahami toleransi, akan menjadi energi negatif yang merusak kedamaian dan keharmonisan hidup.

Saat melarikan diri dari toleransi kehidupan sosial, maka diri akan berlari sambil membawa emosi negatif. Emosi negatif akan membuat hidup terkurung dalam kebenciaan, kesedihan, rasa sakit hati, kekecewaan, dan dendam.

Diri yang membiarkan hidupnya dalam kegelapan pikiran dan perasaan, akan menutupi cahaya kebaikan untuk diberikan kepada yang berbeda. Dan, persepsinya selalu akan hidup dalam kebenaran di dalam kegelapan, sehingga diri tidak mampu melihat kebenaran dari terangnya kehidupan, dan dari kecerdasan pengetahuan hidupnya.

Karena kehidupan itu sendiri adalah energi keragaman dan perbedaan, maka orang-orang yang anti keragaman dan perbedaan, akan selalu hidup dalam frustrasi. Mereka akan selalu berkonflik dengan kehidupan itu sendiri. Sebab, akal dan emosi mereka tertutup dalam kegelapan, dan hal ini tidak memungkinkan mereka untuk melihat realitas kehidupan.

Toleransi adalah cahaya untuk melihat keindahan dari keragaman dan perbedaan. Ketika seseorang mampu merangkul cahaya toleransi untuk menerangi pandangan hidupnya, maka dirinya akan tercerahkan dari kegelapan, dan jiwanya akan menjadi energi baik untuk menerangi kehidupan.

Djajendra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline