Lihat ke Halaman Asli

Ubisoft Bentuk Entitas Baru Bersama Tencent Senilai US$4,3M

Diperbarui: 28 Maret 2025   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ubisoft dan Tencent jalin kerja sama untuk bentuk entitas baru (Sumber: GamesIndustry.biz)

Ubisoft telah membentuk sebuah anak perusahaan baru yang akan berfokus pada IP Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six Siege. Perusahaan tersebut terbentuk atas kerja sama dengan Tencent yang berinvestasi sebesar US$1,3 miliar untuk 25 persen kepemilikan. Totalnya, nilai aset anak perusahaan tersebut sebesar US$4,3 miliar.

Anak Perusahaan Patungan Ubisoft dan Tencent Terbentuk untuk Fokus pada 3 IP Besar

Publisher asal Prancis itu mengatakan anak perusahaan tersebut akan berfokus pada tiga IP atau franchise game. Itu pun sudah termasuk berbagai judul lama dalam katalog dan beberapa judul yang tengah dalam pengembangan.

"Sementara kami mempercepat transformasi perusahaan, ini adalah langkah awal dalam mengubah model operasi Ubisoft yang memungkinkan kami lincah dan ambisius. Kami berfokus pada membangun ekosistem game kuat yang terdesain untuk menjadi evergreen, menumbuhkan brand dan membuat IP baru dengan teknologi canggih," kata Yves Guillemot selaku co-founder dan CEO dilansir dari press release.

Guillemot ikut menuturkan bahwa entitas baru itu akan membuka jalan pengembangan untuk tiga IP terbesar pihaknya. IP tersebut adalah Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six Siege.

"Kami berkomitmen untuk membangun organisasi yang lebih fokus di mana tim-tim berbakat akan membawa brand kami ke langkah berikutnya," tambah Guillemot.

Entitas patungan dengan Tencent tersebut akan memiliki lisensi Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six Siege secara global dan eksklusif.

Walau Tencent memiliki 25 persen kepemilikan dengan nilai US$1,3 miliar, entitas ini tetap akan dikontrol sepenuhnya oleh pihak Ubisoft.

Pengumuman terbentuknya entitas baru ini menyusul rumor kemungkinan Tencent tengah mempertimbangkan buyout pada 2024.

Selain itu, rumor ini juga muncul setelah kegagalan berbagai judul baru pada 2024. Skull and Bones mendapatkan kritikan negatif dan tidak diharapkan untuk breakeven setelah proses pengembangan memakan 11 tahun. Star Wars Outlaws tidak mencapai angka penjualan memuaskan. Terlebih, XDefiant, game FPS free-to-play yang seharusnya menjadi saingan Call of Duty, akan tutup server setelah penurunan angka pemain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline