Lihat ke Halaman Asli

Diksi Diksi

Mahasiswa Strata 1

4 Mitos Seputar Daging Kambing, Apakah Sesuai Dengan Fakta Ilmiah?

Diperbarui: 10 Juni 2025   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jIlustrasi daging domba (Unplash.com/John Cameron)

Momen Idul Adha menjadi hari yang sakral bagi umat muslim di seluruh dunia. Arab Saudi dipenuhi oleh jamaah yang menunaikan ibadah haji. Idul Adha menjadi lebih meriah karena dilakukannya pemotongan hewan kurban yang diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu. Setelah disembelih daging akan dibagikan bagi orang-orang yang tidak mampu.

Bagi sebagian orang makan daging bisa setiap hari dan bukan makanan mewah. Namun bagi sebagian orang daging salah satu makanan mahal dan jarang masuk menu lauk setiap hari. Maka dari itu hari raya Idul Adha menciptakan kebahagiaan bagi semua orang. Namun, saat Idul Adha orang agak was-was bagi yang mendapatkan daging kambing.

Karena banyak sekali kabar yang beredar tentang kandungan daging kambing dan bahayanya bagi yang memiliki penyakit seperti kolestrol. Kabar tersebut berubah menjadi mitos yang masih dipercaya. Namun, apakah daging kambing memang berbahaya dan bisa menyebabkan kolesterol naik? bagaimana dengan mitos yang lain? Yuk kita ungkap faktanya.

1. Daging kambing mengandung lemak yang tinggi dan dapat meningkatkan kolesterol

Berdasarkan hasil dari studi The quality of goat meat and it's impact on human health, daging kambing memiliki kadar lemak yang (ratarata hanya ~3--4%) dan memiliki kandungan lemak jenuh serta kolesterol yang jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi, babi, atau domba. Daging kambing juga tinggi lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.

2. Daging kambing memiliki bau menyengat ('gamey') dan tidak sehat
Melansir dari Healthline bau kuat atau 'gamey' pada daging kambing umumnya dipengaruhi oleh umur dan cara mengolah daging. Daging kambing muda (dibawah 6--9 bulan) memiliki aroma yang lebih ringan.

Secara kandungan gizi, daging kambing mengandung protein berkualitas tinggi dan banyak mikronutrien seperti zat besi, B12, zinc, dan potasium.

3. Makan daging kambing bisa menyebabkan kanker
Melansir dari MedicineNet & Healthline,
Tidak ada bukti yang menunjukkan jenis daging kambing menyebabkan kanker. Risiko kanker terkait daging merah biasanya dihubungkan dengan cara memasak (panggang atau suhu tinggi), bukan jenis dagingnya .

Karena daging kambing secara umum dimasak dengan suhu yang rendah, potensi pembentukan zat HCA/PAH berbahaya bahkan lebih rendah.

4. Daging kambing tidak bergizi seperti daging ayam atau sapi

Melansir dari healthline, daging kambing kaya protein (sekitar27g/100g), tinggi zat besi (~20% AKG), vitamin B12, potasium, zinc, dan riboflavin .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline