Lihat ke Halaman Asli

Diantika IE

TERVERIFIKASI

Blogger

4 Keterampilan yang Harus Diasah Pejabat Publik agar Tak (Lagi) Melukai

Diperbarui: 2 September 2025   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bicara (gambar: Miguel Hendiques/Unsplash)

Ibarat peribahasa, "mulutmu harimaumu" siapa yang salah bicara maka bersiaplah menanggung akibatnya. Itulah yang kini dialami oleh beberapa pejabat publik yang telah memicu aksi demo di DPR sebagai buah dari kekecewaan rakyat.

Bukan hanya demo di DPR, aksi unjuk rasa kini semakin mencekam dan menimbulkan kerusakan fasilitas yang seharusnya dapat dijaga. Namun nasi sudah menjadi bubur. 

Pilu dan sedih bercampur baur dengan rasa yang entah apa. Kecintaan kita kepada negeri ternyata dinodai oleh segelintir orang yang memiliki posisi sebagai anggota DPR, berperan sebagai wakil rakyat yang bicara dengan sembarang tanpa pikir panjang.

Jangan biarkan salah memilih diksi menodai kedamaian bangsa.

Agar nanti ini tidak terulang, seharusnya mereka yang dipilih oleh rakyat dengan segenap rasa percaya mampu menjawab kegelisahan dan tuntutan rakyat dengan tutur yang membangun. 

Diksi tepat yang lebih enak didengar, nyaman di telinga dan menyejukkan hati. Sehingga tidak menambah rentetan luka yang ada.

Sebab rakyat sudah sangat lelah merasakan derita dan himpitan yang diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang tidak memihak.

Karena itu, memilih diksi bukanlah perkara sepele. Kata yang keluar dari mulut pejabat publik adalah cermin tanggung jawab, yang sekaligus bisa menjadi pengobat luka atau sebaliknya---penambah perih.

Maka, keterampilan berbahasa dan berbicara di depan publik bukan sekadar soal keberanian tampil, melainkan juga kepekaan, empati, serta keluasan wawasan.

Empat Keterampilan Membaca yang Harus Diasah Para Pejabat Publik

Salah satu cara utama untuk mengasah kepekaan dan memperindah kualitas diksi saat bicara di depan publik adalah memperbanyak membaca. Namun, membaca di sini tidak hanya sebatas buku, melainkan juga mencakup berbagai bentuk bacaan yang memperluas cakrawala. Ada setidaknya empat jenis "membaca" yang layak dipertimbangkan:

1. Membaca buku dan literatur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline