Lihat ke Halaman Asli

Apa Kabar Musik Daerah bagi Generasi Z?

Diperbarui: 25 April 2018   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:pixabay

Seperti yang kita ketahui, setiap 09 Maret ada hari besar Nasional yang setiap tahun kita peringati di Indonesia, yaitu Hari Musik Nasional (HMN). Hari Musik Nasional dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun tahun 2013 melalui Keppres No 10 Tahun 2013. 

Pemilihan tanggal perayaan Hari Musik Nasional memiliki makna tersendiri. Diketahui, 9 Maret bertepatan dengan hari lahir salah satu Pahlawan Nasional yang merupakan pencipta lagu kebangsaan. 

Wage Rudolf Soepratman yang merupakan pencipta lagu Indonesia Raya. Hari Musik Nasional ini dikeluarkan untuk mengapresiasi karya-karya kreatif anak bangsa juga membuat masyarakat ikut menjunjung rasa bangga terhadap musik Indonesia.

Lagu adalah sebuah bentuk lain dari kehidupan, banyak sekali orang yang menyukai lagu, hampir semua masyarakat Indonesia pasti menyukai lagu, dari kalangan dewasa sampai anak-anak. 

Akan tetapi rata-rata lagu yang mereka suka dengarkan itu merupakan lagu-lagu kekinian yang hampir di setiap radio dan televisi pasti memutarkannya yang tanpa kita sadari efek dari itu semua adalah hampir punahnya Lagu Daerah saat ini di kalangan remaja. Seperti yang kita tahu bukan lagi Generasi Milenial yang menguasai negeri ini, saat ini ada Generasi Z yang sedang akrab di telinga masyarakat Indonesia. 

Generasi Z dikenal sebagai karakter yang lebih tidak fokus dari Milenial, tetapi lebih serba bisa, lebih individual, berfikiran lebih terbuka, dan lebih akrab dengan teknologi. 

Akan tetapi kedekatannya dengan teknologi ini yang membuat semakin berkurangnya pengetahuan Generasi Z terhadap hal yang bersinggungan dengan Tradisional. Rata-rata mereka pengguna teknologi lebih sering menggunakannya untuk chatting, bermain game atau sekedar tegur sapa di sosial media .

Lagu Daerah, anak muda zaman sekarang sangat jarang yang mengetahui lagu-lagu daerah Indonesia, bahkan lagu dari daerahnya sendiri pun belum tentu mereka ketahui. 

Saya mencoba berbincang sedikit dengan anak-anak yang biasa bermain di depan rumah saya sekitar 5 anak yg rata-rata mereka sedang duduk di bangku sekolah dasar kelas 6 sampai sekolah menengah pertama  kelas 1, untuk mengetahui langsung perkembangan lagu daerah di kalangan anak-anak zaman sekarang. Saya mencoba untuk menanyakan sebanyak apa lagu daerah yang mereka ketahui. 

Nyatanya hampir dari mereka semua hanya mengetahu beberapa judul Lagu Daerah dan mereka butuh waktu untuk mengingat lagu apa saja yang mereka sebutkan. Ketika saya mencoba salah satu dari mereka untuk  menyanyikan lagu-lagu yang mereka sebutkan tadi, akan tetapi dari mereka semua bilang "aku tidak hafal liriknya", "lupa nadanya", salah satu dari mereka yang hafal akan tetapi hanya beberapa bait dari lagu tersebut.

 Contohnya lagu daerah Gundul-Gundul Pacul, mereka yang rata-rata berumur 11-13 tahun hanya hafal 1 bait dari lagu daerah gundul-dundul pacul. Lagu gundul-gundul pacul yang merupakan lagu daerah jawa tengah ini memiliki lirik yang sedikit seharusnya sangat mudah untuk mereka menghafalnya, saya juga sempat menanyakan kepada mereka, "Apa yang membuat mereka enggan untuk mengetahui atau hanya sekedar mendengarkan Lagu Daerah" jawaban mereka pun cukup membuat saya terkejut karena sebagian dari mereka menjawab "Bosen mba dengernya, lagunya kuno sudah pernah dibahas juga sama guru aku di sekolah". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline