"Udah deh, ini terakhir kali aku capek-capekan naik gini."
Itu kalimat yang aku bilang ke diri sendiri waktu ngos-ngosan di jalur menuju Air Terjun Jurang Senggani. Trek-nya lumayan, apalagi buat aku yang belum pernah naik gunung. Tapi ada satu hal yang aku pelajari sepanjang jalan: yang susah bukan berarti nggak bisa, dan yang susah pasti indah pada akhirnya.
Dan bener aja. Begitu sampai di air terjunnya, semua rasa capek langsung hilang. Suara gemuruh air yang jatuh dari tebing tinggi itu kayak jadi soundtrack kemenangan setelah perjalanan panjang. Aneh, bukannya kapok, aku malah jadi pengen balik lagi dan lagi. Kadang hidup juga gitu kan? Capek di awal, tapi hasil akhirnya manis banget.
Kenapa Tempat Ini Spesial??
Air Terjun Jurang Senggani itu semacam hidden paradise di Tulungagung. Bukan cuma karena airnya deras dan jernih, tapi juga karena atmosfernya yang bikin hati jadi adem. Lokasinya ada di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66254 nama yang mungkin sederhana, tapi menyimpan lanskap luar biasa.
Bayangin aja: dikelilingi hutan lebat dengan pepohonan menjulang, hembusan angin gunung yang sejuk, dan aroma tanah basah yang khas. Jalan menuju ke air terjun memang butuh tenaga ekstra, tapi tiap langkah terasa kayak hadiah kecil. Burung-burung berkicau, suara ranting berderak, dan sinar matahari yang nyelip di sela daun seolah bilang, "Tenang, sebentar lagi sampai."
Air terjunnya sendiri tinggi menjulang, jatuh dengan deras, tapi tetap menenangkan mata. Kalau ditanya nilainya, mungkin aku bakal kasih 8/10. Tapi percayalah, angka itu nggak akan pernah cukup buat menggambarkan atmosfernya. Yang bikin nagih bukan cuma visualnya, tapi rasa damai yang tiba-tiba nyelusup tanpa permisi ke hati.
Perjalanan yang Bikin Ketawa-Capek
Foto dengan Teman di Air Terjun. Sumber: Dokumentasi Penulis
Yang paling aku inget justru bukan capeknya, tapi suasana bareng teman. Kita jalan rame-rame, kadang ada yang sengaja nyanyi keras biar semangat, ada yang minta break tiap 10 menit, ada juga yang sok kuat padahal napas udah kayak kipas angin rusak. Semua itu bikin perjalanan jadi lucu dan penuh warna.
Ada momen berhenti di tengah trek, duduk sebentar di batu, minum air sambil ketawa ngakak karena hal-hal sepele. Dari situ aku belajar: ternyata rasa capek bisa berubah jadi ringan banget kalau dibagi bersama. Yang tadinya ngos-ngosan berubah jadi pengalaman yang kalau diingat bikin senyum sendiri.
Dan ketika akhirnya suara gemuruh air mulai terdengar samar, semua letih langsung kayak "dihapus" sama rasa penasaran. Begitu air terjun muncul di depan mata, rasanya kayak bonus besar setelah perjalanan panjang.