Lihat ke Halaman Asli

Devi Citasari

Mahasiswa

Trend Healing : Sekedar gaya hidup atau kebutuhan psikologis?

Diperbarui: 13 Oktober 2025   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencari ketenangan dengan healing (Sumber: Kredit Foto)

Beberapa tahun terakhir, istilah healing menjadi sangat populer, terutama di kalangan anak muda. mulai dari konten media sosial hingga obrolan sehari-hari. kata "healing" kerap disematkan pada berbagai aktivitas, liburan kebali, nongkrong dikafe, hingga sekedar menyendiri sambil mendengarkan lagu favorit. tapi sebenarnya apa itu healing? apakah ia benar-benar sebuah kebutuhan psikologis, atau hanya sekedar gaya hidup kekinian yang dibalut dalam kata-kata gaul?

Secara harfiah, healing berarti penyembuhan. Dalam konteks psikologi, healing mengacu pada proses pemulihan dari luka emosional, trauma, stres, atau kondisi mental tertentu. Proses ini bisa melibatkan terapi, meditasi, refleksi diri, hingga membangun hubungan yang sehat. 

Namun dalam perjalanannya, makna healing mengalami pergeseran. Di media sosial, istilah ini menjadi semacam justifikasi untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, tanpa selalu berkaitan dengan proses penyembuhan mental yang sesungguhnya.

Fenomena healing kini lebih sering dikaitkan dengan aktivitas leisure seperti stayction di hotel/penginapan, jalan- jalan ke alam, atau bahkan membeli barang -barang sebagai bentuk "self reward". Meskipun kegiatan tersebut bisa membawa efek positif secara emosional, sayangnya tidak selalu menyentuh akar masalah psikologi yang sebenarnya.

Healing sebagai gaya hidup juga kerap menjadi komoditas. industri pariwisata, wellness, dan gaya hidup dengan cepat merespons trend dengan menawarkan paket "healing trip", retreat mindfullness, hingga produk - produk dengan kabel self care. hal ini sah - sah saja, namun penting untuk diingat bahwa healing sejati tidak bisa dibeli secara instan.

Disisi lain, meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental juga merupakan hal positif, dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang memang butuh pause untuk memulihkan diri, baik secara fisik maupun emosional.

kegiatan yang dianggap healing bisa menjadi entry point untuk mengenal diri lebih dalam, asal dilakukan dengan kesadaran dan tujuan yang tepat. misalnya, seseorang yang menyendiri di alam bukan hanya untuk berfoto, tapi benar - benar ingin menenangkan pikiran, atau seseorang yang memilih berkonsultasi dengan psikolog setelah menyadari gejala stres yang berkepanjangan.

Jadi healing bisa dikatakan menjadi gaya hidup dan juga kebutuhan psikologis. healing menjadi gaya hidup jika mengandung yang positif, selama tidak hanya bersifat kosmetik atau pelarian semata. namun, jika dilakukan dengan kesadaran dan ditunjukkan untuk memperbaiki kondisi emosional secara mendalam, maka ia akan menjadi kebutuhan psikologis yang sah.

kuncinya ialah niat dan refleksi diri. apakah kita melakukan healing untuk benar pulih, atau hanya sekedar mengikuti trend?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline