Megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merusak lingkungan. Proyek besar ini dipercaya bisa memangkas waktu perjalanan antara Jakarta Bandung menjadi lebih singkat dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Proyek kerja sama dengan China ini menghabiskan biaya hingga Rp 81 Triliun dan diharapkan selesai pada tahun 2020. Beberapa pihak mengkritik Pemerintahan Jokowi yang ngotot ingin membangun proyek ini dengan alasan dapat merusak lingkungan di sekitar proyek. Pengamat tata kota, Darmaningtyas menilai proyek ini tidak semestinya dibangun . Menurutnnya Proyek ini dapat merusak lingkungan karena resapan air jadi berkurang, lumbung pangan juga berkurang.
Banyak daerah persawahan yang terkena penggusuran akibat proyek ini sehingga lumbung pangan terancam berkurang . Sekitar 150 hektare sawah terkena dampak dari pembangunan ini, jika lumbung pangan berkurang ujung-ujungnya pemerintah akan mengiimpor beras dari negara tetangga dan malah menambah defisit neraca perdagangan Indonesia. Selain itu banyak daerah resapan air rusak parah. Bencana alam seperti banjir dan longsor bisa menjadi ancaman bagi masyarakat di sekitar proyek. Pemerintah dinilai kurang memperhatikan faktor lingkungan dalam Proyek Kereta Cepat ini.
Kerusakan lingkungan bisa semakin memburuk karena dampak tidak langsung pembangunan ini. Pengamat Darmaningtyas memprediksikan adanya alih fungsi lahan, karena area di sekitar stasiun dalam radius 13 Km akan berubah menjadi permukiman. Lahan perkebunan, sawah ,daerah resapan air, bahkan hutan produksi terancam berkurang sehingga memperburuk kerusakan lingkungan yang terjadi. Pemerintah harus memperhatikan dengan cermat dampak tidak langsung tersebut dan mencari solusi untuk mengatasinya. Pemerintah seharusnnya mengganti lahan -lahan tersebut dengan pengganti yang setara sehingga tidak menimbulkan dampak buruk yang merugikan.
Pembangunan infrastrutur memang penting namun jangan sampai mengabaikan lingkungan dan merusak alam. Pemerintah harus memperhatikan dampak langsung maupun tidak langsung dari pembangunan tersebut terhadap lingkungan di sekitarnnya. Sebaiknnya sebagian keuntungan dari Kereta Cepat Jakarta Bandung digunakan untuk mengganti dan memperbaiki lingkungan yang rusak. Harapannya pemerintah lebih perhatian dan serius dalam masalah lingkungan saat proses pembangunan Infrastruktur.Bukan berarti dengan alasan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dapat sewenang-wenang merusak alam . Apa gunannya pertumbuhan ekonomi jika nantinya terjadi bencana alam yang lebih merugikan. Jangan sampai masyarakat lagi yang menjadi korban.
Sumber:
Pengamat: Proyek Kereta Cepat Merusak Lingungan
https://bisnis.tempo.co/read/738527/pengamat-proyek-kereta-cepat-merusak-lingkungan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI