Lihat ke Halaman Asli

Media ASAR Humanity

Press Release

Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Resmi Ditutup: Terima Kasih Pahlawan Kemanusiaan!

Diperbarui: 8 Oktober 2025   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim penyelamat mengevakuasi jenazah santri Al Khoziny dari puing reruntuhan. (Istimewa)

AsarNews, Sidoarjo --- Tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo baru-baru ini telah menyita perhatian publik.

Tak hanya menimbulkan duka mendalam, kejadian ini juga meninggalkan banyak pertanyaan tentang penyebab di balik runtuhnya salah satu pesantren tertua di Jawa Timur tersebut.

Pondok Pesantren Al-Khoziny, atau yang dikenal dengan sebutan Pesantren Buduran, sudah berdiri sejak lama dan menjadi tempat menimba ilmu bagi ribuan santri dari berbagai daerah.

Setelah sembilan hari penuh perjuangan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Selasa (7/10).

Penutupan dilakukan melalui apel personel gabungan yang dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, di selasar gedung lama pesantren. 

Dalam apel tersebut, seluruh unsur SAR, relawan, dan tim medis yang terlibat menerima penghargaan atas dedikasi dan keberanian mereka selama operasi berlangsung.

Tim medis menggotong jenazah setelah evakuasi di celah puing setelah dibantu oleh tim SAR. (Istimewa)

Sebanyak 171 Korban Tercatat

Hingga akhir pencarian, Basarnas mencatat total 171 korban dalam tragedi ambruknya bangunan mushalla Ponpes Al Khoziny Buduran:

  • 104 orang selamat
  • 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part (bagian tubuh) yang berhasil dievakuasi.

Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia (Pusdokkes Polri) melalui Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jawa Timur resmi mengumumkan hasil pertama uji laboratorium DNA terhadap korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Dalam pengumuman gelombang pertama ini, sebanyak 17 jenazah santri telah berhasil diidentifikasi setelah proses pencocokan DNA antara korban dan keluarga dinyatakan cocok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline