Wisata bahari merupakan satu bentuk wisata alam yang menawarkan keindahan dan kenyamanan alami dari kombinasi sinar matahari, laut, dan pantai berpasir yang bersih. Indonesia sebagai negara dengan salah satu garis pantai terpanjang di dunia menyuguhkan berbagai keindahan wisata bahari yang dimilikinya. Bahkan di setiap pulau di Indonesia Anda dapat menemukan dan menikmati keindahan pantai serta laut yang tiada duanya, tak terkecuali di Pulau Jawa.
Mayoritas masyarakat Indonesia bahkan internasional Ketika mempertimbangkan destinasi -wisata Bahari pastinya akan memilih wilayah-wilayah yang sudah terkenal sebut saja, Bali dengan Nusa Penida nya, Lombok dengan Gili Trawangannya, Banda Neira, Labuhan Bajo, Derawan, Raja Ampat dan masih banyak yang lainnya. Dari beberapa lokasi yang disebutkan tidak berlokasi di Pulau Jawa. Padahal, wisata bahari di Pulau Jawa tidak kalah dengan wisata bahari lainnya di Indonesia yang belum terjamah oleh banyak wisatawan. Padahal potensi dan keindahan wisata yang disuguhkan tidak kalah indah daripada objek wisata bahari yang sudah terkenal.
Salah satu Permata dan surga tropis di Laut Jawa, adalah Karimunjawa yang menawarkan keindahan alam yang memukau. Karimunjawa merupakan daerah kepulauan di Provinsi Jawa Tengah yang juga dikembangkan menjadi daerah destinasi wisata. Kawasan yang merupakan kawasan konservasi dalam bentuk Taman Nasional Karimunjawa ini menawarkan berbagai macam wisata bahari diantaranya snorkeling (selam permukaan), diving (menyelam), tracking mangrove (Berjalan-jalan mengeri mangrove), dan wisata pantai lainnya.
Namun, seperti halnya destinasi wisata lainnya, ada risiko yang perlu diantisipasi agar liburan Anda berjalan lancar dan aman. Berikut adalah beberapa aspek manajemen risiko yang perlu diperhatikan:
1. Persiapan Pra Wisata
Persiapan Kondisi Fisik Sebelum Berangkat, hal ini disebabkan Aktivitas di Karimun Jawa banyak melibatkan kegiatan fisik, seperti snorkeling, diving, trekking atau berperahu. Pastikan tubuhmu dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan. Jika memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti asma atau jantung, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum melakukan aktivitas berat.
2. Waspada Saat Berperahu dan Menyeberang
Akses menuju Karimun Jawa biasanya menggunakan kapal feri atau perahu kecil dari Pelabuhan Jepara. Pastikan untuk memeriksa prakiraan cuaca sebelum keberangkatan, sebab ombak besar dan angin kencang dapat membahayakan keberangkatan anda. Begitu juga cek untuk memilih operator kapal yang resmi dan terpercaya. Tidak lupa pencegahan terhadap peristiwa yang tidak diinginkan dengan memakai jaket pelampung selama perjalanan.
3. HatiHati saat Snorkeling dan Diving
Keindahan terumbu karang dan biota laut di karimunJawa memang mempesona, tetapi wisatawan perlu memperhatikan beberapa hal berikut agar dapat berwisata denga naman seperti: Arus kuat yang bisa membawa perenang jauh dari kapal; Gigitan atau sengatan hewan laut seperti ubur-ubur maupun bulu babi; Cedera akibat terumbu karang yang tajam; Periksa prakiraan cuaca sebelum beraktivitas di laut. Ombak besar dan angin kencang dapat membahayakan aktivitas snorkeling, diving, atau berlayar. Patuhi peringatan dari petugas dan hindari beraktivitas di laut saat kondisi tidak memungkinkan. Pastikan Anda menggunakan peralatan keselamatan yang memadai, seperti jaket pelampung, terutama saat beraktivitas di laut. Periksa kondisi peralatan snorkeling dan diving sebelum digunakan. Pastikan Anda memiliki kemampuan berenang yang baik sebelum beraktivitas di laut. Jangan berenang terlalu jauh dari pantai atau perahu. Ikuti arahan pemandu wisata mengenai area yang aman untuk snorkeling atau diving.
4. Keselamatan di Darat
Gunakan transportasi yang terpercaya dan memiliki izin resmi. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik dan pengemudi memiliki pengalaman yang cukup; Ketika menyewa kendaraan bermotor, pastikan anda menggunakan helm; Berhati-hati terhadap hewan liar, seperti ular atau serangga. Jangan mencoba memberi makan atau mengganggu hewan liar. Hindari Dehidrasi Cuaca di Karimun Jawa bisa sangat terik, terutama saat siang hari. Risiko dehidrasi dan sunburn (kulit terbakar) cukup tinggi. Bawa air minum yang cukup. Gunakan tabir surya (sunscreen), topi, dan kacamata hitam. Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat di bawah terik matahari langsung.
5. Manajemen Risiko Umum
Cari informasi lengkap tentang Karimun Jawa sebelum berangkat, termasuk kondisi alam, budaya lokal, dan potensi risiko; Rencanakan perjalanan Anda dengan matang, termasuk akomodasi, transportasi, dan aktivitas yang akan dilakukan; Pastikan Anda memiliki sarana komunikasi yang memadai, seperti telepon seluler atau radio komunikasi. Pertimbangkan untuk membeli asuransi perjalanan yang mencakup risiko kecelakaan, kehilangan barang, dan pembatalan perjalanan; Patuhi Aturan Lokal dan Larangan kawasan konservasi: Hormati budaya dan adat istiadat setempat. Patuhi peraturan yang berlaku di kawasan wisata Karimun Jawa. Jaga barang bawaan dari pencurian, Meskipun Karimun Jawa relatif aman, tetap waspada terhadap risiko kehilangan barang, terutama di tempat ramai seperti dermaga atau pantai. Simpan barang berharga di tempat yang aman. Gunakan tas anti-air jika membawa gadget saat berperahu atau snorkeling. Siapkan obat-obatan dan pertolongan pertama, karena akses Kesehatan di pualu terpencil mungkin terbatas, maka wisatawan diharuskan untuk membawa obat pribadi (bagi yang memiliki Riwayat medis tertentu) seperti P3K dasar yakni plester, antiseptic, obat anti-mabuk laut, dan obat penghilang nyeri.
Manajemen risiko bukan hanya disiapkan oleh para wisatawan, tetapi juga bagi pengelolan wisata perlu memperhatikan manajemen risiko maupun tindakan preventif. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pengelola wisata Karimun Jawa sebagai manajemen risiko sebagai berikut:
- Pengelola menyediakan informasi yang jelas mengenai bahaya potensial di destinasi, seperti wilayah rawan Tsunami dan tempat tidak aman lainnya.
- Pengelola menyediakan beberapa tempat spot foto yang aman dan tidak membayakan wisatawan.
- Pengelola menyediakan signage tempat-tempat terlarang atau signage untuk area yang berbahaya.
- Pengadaan petugas yang berjaga di tempat-tempat wisata.
- Penegakan standar keselamatan dan keamanan melalui sertifikasi dan regulasi bagi penyedia layanan wisata seperti operator tur, penyewaan alat, dan akomodasi.
- Menyediakan peralatan keselamatan seperti pelampung, tabung oksigen yang cukup, dan peralatan keamanan dan keselamatan lainnya.
Dengan menerapkan manajemen risiko di atas, liburanmu ke Karimun Jawa akan lebih aman dan nyaman. Nikmati keindahan alamnya tanpa mengabaikan keselamatan diri dan lingkungan. Selamat berwisata!
REFERENSI
Ayu Wahyuningtyas, A. Sudibyakto, dan Sunarto, "Pengurangan Risiko Bencana Pesisir Untuk Pengelolaan Wisata Alam Taman Nasional Kepulauan Karimunjawa", Tesis Manajemen Bencana Universitas Gajah Mada, 2015.
Ika Ristiyani Madyaningrum, Aloisius Chris Cahyo Utomo, dan Yudha Wahyu Pratama, "Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Pariwisata di Taman Nasional Karimunjawa", Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, Vol XXVIII, No. 2, 2019.
Andy Umardiono, "pengembangan Obyek Wisata Taman Nasional Laut Kepulauan Karimun Jawa", Program Studi D3 Kepariwisataan Bina Wisata, Vol 24, No. 3, 2011.