Lihat ke Halaman Asli

Mite penciptaan manusia: berbagai sudut pandang tentang penciptaan manusia

Diperbarui: 11 Mei 2025   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pinterest 

Sejak awal peradaban, manusia pada umumnya selalu bertanya: "Dari mana kita berasal?" Pertanyaan ini tidak hanya menjadi dasar filsafat, tetapi juga menciptakan yang luar biasa dalam budaya-budaya di seluruh dunia. Sebelum ada teori evolusi, orang-orang menggunakan imajinasi, spiritualitas, dan simbol untuk menjelaskan asal-usul manusia.

Mitos penciptaan manusia bukan sekadar dongeng saja mereka mencerminkan nilai-nilai suatu masyarakat. Lewat tokoh-tokoh dewa, unsur alam, dan simbol-simbol suci, setiap budaya mencoba selalu menjawab pertanyaan tentang bagaimana manusia pertama lahir, mengapa kita ada, dan apa tujuan hidup kita di dunia.

Dengan demikian kita akan membahas bagaimana manusia berasal dari berbagai budaya dan latar belakang:

1. Mitologi Yunani: Manusia dan Dewa-Dewa Pemberontak

Dalam mitologi Yunani, ada kisah yang menarik mengenai Prometheus, diaman seorang Titan yang mencintai manusia. Dewa-dewa belum menciptakan manusia, jadi Prometheus mengambil tanah liat dan membentuk sosok manusia pertama. Ia meminta bantuan dewi Athena untuk meniupkan nyawa ke dalamnya.

Melihat manusia begitu rapuh, Prometheus merasa kasihan. Lalu dia mencuri api dari Olympus dan diberikan kepada manusia, sebuah tindakan pemberontakan yang membuat dewa Zeus murka.

Balasan dari akan hal itu Zeus menciptakan Pandora, wanita pertama, dan memberinya sebuah kotak yang berisi semua penderitaan dunia. Saat Pandora membukanya, penyakit, kematian, dan kesedihan menyebar ke seluruh dunia.

2. Mitologi Mesopotamia: Manusia dari Darah Dewa

Di Mesopotamia kuno, orang-orang mempercayai bahwa manusia diciptakan untuk melayani para dewa. Setelah para dewa menang melawan pemberontakan, mereka membunuh pemimpinnya, Kingu. Dari darah Kingu yang dicampur tanah, mereka diciptakan yaitu manusia.

Sejak awal, manusia dipandang sebagai makhluk yang setengah suci, tapi juga penuh beban. Mereka hidup bukan untuk bebas, tapi untuk bekerja bagi para dewa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline