Lihat ke Halaman Asli

Masa Muda yang Tak Muda: Chapter 15

Diperbarui: 2 Mei 2019   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 15: Amarah Yang Tertunda

Di taman kampus, Kinan yang hampir goyah  karena senyuman lembut Adam segera mengembalikan kesadarannya, kembali menjadi marah, Kinan meminta Adam segera menjawab persyaratan yang ia berikan tadi.

          "Cepat jawab, apa kamu setuju? Kamu sudah terlalu banyak bicara kemarin, apa kamu tahu apa yang telah kamu lakukan? jangan hanya tersenyum seperti itu!!!".

Kemudian Adam menjawab "oke!! aku setuju Kinan".
Kinan terdiam beberapa saat, mendengar Adam menyebutkan namanya dengan sangat jelas dan terdengar sangat berbeda ketika untuk pertama kali dia mendengar orang lain menyebutkan namanya dengan cara yang sedikit terasa berbeda baginya.

Kinan berpikir mungkin karena saat ini mereka hanya berdua dan tidak ada kebisingan disana, jauh berbeda seperti kejadian kemarin.

Adam menjawabnya dengan meraih pundak Kinan dan mendorong Kinan ke belakang hingga membuat posisiny menjadi duduk sekarang.

          "Baiklah sekarang kamu sudah duduk, santailah!!! dan kamu bisa marah padaku sesukamu, tidak perlu sambil berdiri karena itu akan membuat kakimu sakit, melihat bagaimana kamu emosi sekarang, sepertinya kamu akan marah-marah padaku cukup lama".

inan tetap diam dengan wajah kaku, yang ternyata ia sedang sangat gugup karena Adam menyentuhnya saat berusaha membuat dirinya duduk di kursi tadi.

Adam kemudian kembali bicara karena Kinan terus saja diam.
         
          " kenapa sekarang diam saja? Ayo marah!! aku menunggu itu" Adam menyadarkan Kinan dari lamunannya yang singkat.

Adam melakukan semua tindakannya, dimulai dengan cara dia tersenyum, berbicara, kemudian menyentuhnya dan meminta Kinan untuk duduk, semuanya ia lakukan dengan penuh kelembutan, Kinan merasa perlakuan Adam itu sedikit aneh baginya.

          "Aku sudah bilang, kamu jangan banyak bicara, kenapa kamu terus membuka mulutmu itu" Kinan sedikit menjauh dari sisi Adam dan memulai serangannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline