Lihat ke Halaman Asli

Berthy B Rahawarin

TERVERIFIKASI

Tragedi Hari Valentine di Swalayan Hari Hari Diadukan ke Ahok

Diperbarui: 22 Februari 2016   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="John Inga Sitaneli Renjut di rumah Duka Dharmais (dok. pribadi)"][/caption]Sungguh tragis kematian pemuda lajang ini. Hari kelahirannya yang jatuh bertepatan dengan  sebagian orang merayakan Hari Kasih Sayang,  Johanis Casper Sitaneli Renjut (54), yang akrab disapa kerabatnya dengan Mas John atau Ko Enga. Hari bahagianya yang jatuh tanggal 14 April 1962, menjadi tanggal kematiannya14 Februari 2016,  Minggu sore. Kematiannya menjadi Tragedi Hari Valentine 2016.

Kematian John menjadi tragis, karena justeru terjadi di sebuah swalayan modern HARI-HARI, ITC Roxi Mas, Jakarta Pusat. Tragis karena manajemen Hari-Hari Roxi Mas terkesan jauh dari profesional, setelah nyawa seorang pengunjung berakhir tragis di swalayan tersebut. Selain akan menempu jalur hukum, keluarga mengadukan perilaku tidak manusiawi manajemen HARI-HARI ke Gubernur Ahok.

Bagi keluarga dan kerabat John Enga, berita kematiannya  mengejutkan keluarga dan kerabat. Tidak ada berita sakit, karena John kepribadian yang hidup disiplin dan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, sejak tinggal di Jakarta 30-an tahun lamanya.

Setelah berita yang mengagetkan itu, keluarga inti yang tadinya berusaha menutup-nutupi sebab kematiannya, akhirnya, mendatangkan penasaran lebih luas dari keluarga dan kerabat yang berasal dari suku Kei. Maklum, Ayah Enga berdarah keturunan Tionghoa dan ibunya berdarah suku Kei.

Keluarga yang semula tidak ingin mempermasalahkan Manajemen Swalayan Hari-Hari, didukung keluarga besar lainnya, bertekad mengadukan Swalayan Hari-Hari ke jalur hukum.

"Jangankan hadir, mengucapkan turut berduka-cita pada keluarga pun tidak." DEmikian ungkap anggota keluarga emosional mengetahui sikap tidak profesional dan tidak gentleman pihak Hari-Hari.

"Kami tadinya tidak ingin menuntut apa-apa", tutur seorang anggota keluarga. "Namun sikap angkuh dan pongah manajemen Swalayan Hari-Hari membuat kami penasaran. Kaum kerabat meminta ada jalur hukum, agar kasus yang menimpa saudara kami tidak terjadi pada masyarakat lain." (Baca lebih lanjut,  Kejanggalan Tragedi HARI VAlentine di Swalayan Hari HARI Roxi Mas". beber ***)

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline