Cirebon Indonesia - Di era serba digital, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan pelajar. Smartphone, tablet, hingga laptop memang menawarkan kemudahan dalam belajar dan mencari informasi. Namun di balik itu, kecanduan gadget kini menjadi fenomena serius yang mengancam kesehatan mental hingga prestasi akademik para siswa.
Dampak Kesehatan Mental
Berjam-jam terpaku di depan layar tanpa kontrol membuat banyak pelajar mengalami gangguan tidur, kecemasan, hingga stres. Paparan konten berlebihan dari media sosial, game, atau video streaming kerap memicu perasaan cemas jika tidak terus mengikuti tren fenomena ini dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out).
Lebih dari itu, interaksi sosial di dunia nyata juga semakin tergeser. Banyak siswa mulai kesulitan membangun komunikasi tatap muka dan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar.
Prestasi Akademik Menurun
Kecanduan gadget juga berdampak langsung pada prestasi akademik. Fokus belajar terganggu, waktu belajar terbuang untuk scroll media sosial, dan konsentrasi saat di kelas menurun drastis. Banyak guru mengeluhkan siswa yang tampak hadir fisik di kelas, tetapi pikirannya justru sibuk dengan notifikasi ponsel.
Studi yang dilakukan oleh beberapa lembaga pendidikan menunjukkan adanya korelasi antara durasi penggunaan gadget yang berlebihan dengan menurunnya nilai akademis siswa.
Peran Orang Tua dan Sekolah
Mencegah kecanduan gadget tentu memerlukan kerja sama antara orang tua, sekolah, dan siswa itu sendiri. Orang tua harus mulai membatasi penggunaan gadget di rumah, terutama di malam hari. Membuat jadwal penggunaan perangkat elektronik dan mendorong aktivitas fisik atau hobi di luar rumah bisa menjadi solusi efektif.
Di sisi lain, sekolah perlu memberikan edukasi tentang literasi digital dan mengintegrasikan pembelajaran dengan cara yang menarik, sehingga gadget tetap digunakan dalam konteks yang positif.