Lihat ke Halaman Asli

Dalam Menghadapi Corona, Jadilah Mukjizat

Diperbarui: 27 Maret 2020   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi virus corona(Shutterstock) https://www.kompas.com

Dunia ramai membicarakan Corona Virus atau Covid-19. Wabah yang kian menakutkan ini setidaknya telah menyerang 113 negara dan jumlah korban terinfeksi mencapai ratusan ribu dengan jumlah kematian yang terus meningkat.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk melindungi masyarakat dari Covid-19 ini. Kiranya sebagai warga negara yang baik kita harus taat  dan patuh. Negara kita belum memiliki fasilitas yang mumpuni untuk menanggulangi masalah ini.

Sebab sulit dibayangkan jika jutaan orang terpapar virus ini. Pertanyannya ialah seberapa mampu tenaga medis dan rumah sakit yang tersedia, merawat dan menampung para pasien? Jika tidak mampu, yang lain harus ke mana?

Hari-hari ini saja, banyak tenaga medis menggunakan alat seadanya untuk menyembuhkan pasien. Sementara  jumlah korban yang meninggal dunia dan yang  terpapar virus semakin meningkat. Dan kenyataan ini tidak sebanding dengan jumlah korban yang disembuhkan.

Hemat saya kita masing-masing tetap harus waspada. Jangan anggap spele dengan Covid-19 ini. Patuhi imbauan untuk mencuci tangan dengan sabun, mandi setelah pergi keluar rumah, memakai masker, menjaga jarak, dan yang lainnya.

Stay home adalah ajakan yang baik untuk kita, demi mengurangi penyebaran Covid-19 ini. Selain untuk membantu para medis, stay home adalah cara kita mengambil bagian dalam kesusahan dan penderitaan mereka yang terpapar virus. Sebab it is better rest at home rather rest in peace, so just stay at home gaisss (lebih baik beristirahat di rumah dari pada meninggal karena virus).

Jadilah Mukjizat

"Jangan spele dengan Covid-19" hendak menyampaikan sesuatu yang sangat penting. Tentu kita tidak ingin, kesalahan dan kelalaian kita membawa dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. 

Italia adalah negara yang dulunya menanggap spele dengan virus ini, namun ketika korban berjatuhan di mana-mana, barulah mereka sadar bahwa bahaya itu sungguh nyata.

Tidak sedikit orang menanggap bahwa kuasa Tuhan lebih besar daripada virus ini. Mereka yakin sungguh bahwa hanya dengan percaya pada Tuhan, mereka terlindungi. Pernyataan seperti ini patut dipikir ulang.

Sebab kalau menimang fakta yang telah terjadi, bukankah banyak yang terpapar virus itu orang beriman. Mengapa mereka terpapar virus padahal mereka percaya pada Tuhan? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline