Lihat ke Halaman Asli

Bambang Sutedjo

Pemerhati IPOLEKSOSBUDHANKAM

Sejarah Perahu Bandaran

Diperbarui: 6 September 2025   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Bambang Sutedjo: Prototype Perahu Jenis Kole'an

Periode Tahun: 1930 - 1950 (Era Awal Perahu Kayu)

Pada era ini, armada perahu nelayan di dusun Bandaran desa Dringu kecamatan Dringu kabupaten Probolinggo Jawa Timur didominasi oleh perahu-perahu yang dibangun dengan metode tradisional. Perahu-perahu ini sepenuhnya mengandalkan tenaga manusia untuk mendayung dan menggunakan layar sederhana yang terbuat dari kain (Sejenis kain kantung tepung terigu). Perahu-perahu ini berukuran kecil dan ringan, ideal untuk penangkapan ikan di perairan dekat pantai.

Secara Etimologis nelayan dusun Bandaran tidak terlepas dari nelayan desa Kradenan-kec. Palang-kab Tuban-Jawa Timur. Etimologis diartikan sebagai telusur dari bahasa, dari mana sebuah kata berasal, dan bagaimana kata itu masuk ke dalam bahasa lain bermetamorfosis, sering kali melibatkan perbandingan bahasa-bahasa kuno. Jadi tidak heran bila bahasa dusun Bandaran adalah 'Jawa' bukan 'Madura'. Beda dengan tetangga dusun maupun desa yang ada disebelah timur maupun barat yang didominasi Madura. Hal ini disebabkan karena nenek moyang keluarga besar dusun Bandaran bearasimilasi dari desa Kradenan-kec. Palang-kab. Tuban. Masih ada pengaruh dari Sunan Kalijaga.

Periode Tahun 1950 - 1970: Era Tenaga Angin dan Kayuh

Perahu Senthik: Pada masa ini, Sentik menjadi tulang punggung nelayan Dringu sebelum mengenal alat tangkap berupa jaring. masih menggunakan pancing. Perahu ini berukuran kecil, ramping, ada penyangga di kanan-kirinya berupa cadik relatif stabil bila diguncang ombak serta lebih lincah, didayung atau menggunakan layar sederhana. Jenis ini sangat efektif untuk menangkap ikan di perairan dangkal melalui alat tangkap pancing atau untuk menyeberang ke wilayang sekitar.

Perahu Jaten: Perahu Jaten merupakan versi yang lebih besar dan kuat dari Senthik. Perahu ini biasanya dilengkapi dengan layar untuk melaut lebih jauh. Desainnya yang kokoh memungkinkan nelayan untuk membawa hasil tangkapan yang lebih banyak dan bertahan di laut yang bergelombang. Jaten Pada umumnya lambung perahu yang tidak terlalu lebar, sangat cocok untuk perahu layar melaju kencang serta bermanuver. Sesuai namanya Jaten berarti terbuat dari kayu Jati.

Periode Tahun 1970 - 1980: Dominasi Tenaga Angin dan Awal Mesinisasi·

Perahu Bajulan/Jebeje: Periode ini masih ditandai dengan tenaga angin/layar, bagian depan dan belakang perahu (lunasannya) ada semacam cabang dua sebagai pemecah ombak.

Perahu Kole'an adalah jenis perahu dominasi layar dan juga bisa dipasang mesin yang mulai populer. Perahu Kole'an biasanya memiliki ukuran sama besar dan sering kali digunakan untuk penangkapan ikan skala menengah, Mesin ini membuat nelayan bisa melaut lebih cepat dan efisien dan jelajah yang lebih jauh. Meskipun bentuknya masih mempertahankan ciri khas perahu kayu lokal. Prototipe Perahu ini dipakai sebagai ICON Semarak Agustusan di desa Dringu (Ahad Pahing, 7 September 2025) walau bulan Agustus sudah berlalu, tapi semangat memperingati masih menyala dari ARBAJA (Arek Bandaran Jaya).

Periode Tahun 1980 - 1990-2000-Sekarang:  Awal Mesinisasi, jenisnya dodominasi Kole’an, merupakan era Modernisasi dan Efisiensi

Jenis Terbaru: Perahu Fiber Saat ini, perahu nelayan di dusun Bandaran desa Dringu dan sekitarnya mulai didominasi oleh perahu berbahan fiberglass. Perahu ini lebih ringan, kuat, tidak mudah bocor, dan perawatannya lebih mudah dibandingkan perahu kayu. Banyak nelayan kini beralih ke perahu fiber yang dirancang khusus untuk berbagai teknik penangkapan modern, menandai evolusi terakhir dari armada nelayan dusun Bandaran desa Dringu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline