Lihat ke Halaman Asli

Melawan Nasib

Diperbarui: 27 September 2021   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Asap kendaraan menjadi menu utama
Deru motor menjadi sahabat utama
Matahari sebentar lagi terbit
Mendendangkan lagu selamat berjuang
Berpacu melawan nasib
Nasibmu, nasibku, nasib kita
Pantaskah mereka menyesali nasib sementara kita tak pernah mengeluh?
Pantaskah mereka menghamburkan segalanya sementara kita melindungi hidup?

Hei! Mulutmu harimaumu
Setiap berkata mereka berdusta
Setiap berjanji mereka ingkar
Setiap tersenyum mereka bertopeng
Setiap mengulurkan tangan mereka pamrih
Dusta telah menjadi kebenaran
Ingkar telah menjadi pegangan
Dosa menjadi pegangan hidup

Kalian yang sudah terlalu lama tidur diatas sana
Jangan terlalu senang bermimpi
Karena bisa saja mimpi buruk akan datang
Matahari tidak selamanya di timur
Ada waktunya matahari di barat kemudian tenggelam
Nasibmu, nasibku, nasib kita
Hidup manusia hanya sedetik bagi alam semesta
Selamat berjuang bangsaku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline