Lihat ke Halaman Asli

bagas

mahasiswa

Menghadapi hegemoni: pelajaran dari kasus Jerome Polin tentang ajakan buzzer dan pentingnya suara rakyat ditinjau dari teori hegemoni Gramsci

Diperbarui: 14 Oktober 2025   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus Jerome Polin yang menolak tawaran menjadi buzzer pemerintah memberikan pelajaran penting tentang hegemoni dalam konteks sosial-politik saat ini. Melalui lensa teori hegemoni Antonio Gramsci, kita mendapatkan Pelajaran didalamnya bahwa tawaran tersebut mencerminkan upaya pemerintah untuk mengendalikan narasi dan membentuk opini publik yang menguntungkan mereka. Namun, penolakan Jerome menunjukkan bahwa individu dapat melawan hegemoni melalui tindakan dan kesadaran kritis. Ini mendorong masyarakat untuk mempertanyakan narasi yang ada, serta menuntut akuntabilitas dalam penggunaan dana publik. Dalam dunia yang semakin kompleks, penting bagi masyarakat untuk berjuang melawan narasi menyesatkan. Kesadaran bersama menjadi kunci untuk memastikan suara rakyat didengar dan diakui dalam pengambilan keputusan. Kasus ini mengingatkan kita bahwa hegemoni dapat dihadapi dan diubah melalui keberanian individu untuk bersuara, sehingga kepentingan masyarakat tetap terwakili dan dialog yang lebih adil dapat terwujud.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline