Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Asyiknya Para Penulis Artikel Sepakbola

Diperbarui: 27 November 2020   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto oleh Michal Jarmoluk/ Pixabay.com 

Di Kompasiana banyak penulis artikel sepakbola.  Di antaranya ada Hendro Santoso, Hadi Santoso, Deddy Husein Suryanto, Yose Revela, Gobin Dd, juga Supartono JW ( yang sering mengulas isu-isu sepakbola nasional), dan banyak lainnya (maaf, saya tidak bisa menyebut penulis lainnya, karena terlalu banyak). 

Mereka mempunyai ciri khas masing-masing dalam mengulas sebuah pertandingan. Mengambil sudut pandang yang berbeda-beda. Ada yang menulis kesebelasan yang menang, atau sebaliknya, dari sisi yang kalah; Dari sudut pemain, gol-gol yang tercipta, taktik pelatih; Siapa yang mendominasi permainan, berapa pelanggaran, siapa yang mendapat kartu merah; Dan sebagainya. 

Asyiknya, kita selalu menunggu untuk membaca ulasan mereka. Meskipun kita tahu kesebelasan mana yang bertanding, dan kedudukan akhir seperti apa. Kita ingin tahu, bagaimana para penulis itu mengulas sebuah pertandingan. 

Semuanya itu sebenarnya bisa ditarik sebuah garis lurus. Mereka -- para penulis artikel sepakbola -- tanpa berteori telah benar-benar menerapkan konsep dasar untuk menulis: Menulis dengan gembira. 

Dalam menulis mereka relatif lebih jujur, apa adanya. Tanpa dibebani rasa suka dan taksuka berlebihan. Sesuai dengan karakter olahraga pada umumnya, sportif

Mereka tentu mempunyai klub kebanggaan masing-masing. Tapi kebanggaan mereka tidaklah sefanatik para pendukung klub itu. Kalau klubnya menang, ya ditulis menang. Bila kalah tidak lantas tulisan mereka menjelek-jelekkan klub lawan. 

Biasa saja. Wajar-wajar saja. 

Bila klub kebanggaan mereka bertanding dengan klub musuh bebuyutan, mereka menulis biasa-biasa saja. Tidak dengan darah mendidih. Kalau klub mereka kalah, ya ditulis kalah. Bila klub musuh bebuyutan menang, dan berprestasi lebih lanjut, mereka tetap menuliskannya.

Mentang-mentang klub musuh bebuyutan, mereka tidak mau menulis prestasi mereka. Atau kalau terpuruk dikuliti habis-habisan. Tidak! Kita tidak akan menemukan penulis artikel bola seperti  itu. 

Itulah asyiknya penulis artikel bola. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline