Apa sih broken home itu? Yang dimaksud kasus broken home dapat dilihat dari dua aspek yaitu (1) keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah satu dari kepala keluarga itu meninggal dunia atau telah bercerai, (2) orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga tidak utuh lagi karena ayah atau ibu sering tidak dirumah, atau tidak memperlihatkan kasih sayang lagi. Misalnya orang tua sering bertengkar sehingga keluarga itu tidak sehat secara psikologis.
Dalam kasus saya ini (macam sidang kasus kopi sianida aja hahaha), saya punya relationship dengan cowo broken home tipe pertama. Jadi, papa dan mama dia bercerai (fyi, keluarga dia dulunya adalah keluarga yang sangat harmonis dan karena suatu alasan internal papa dan mamanya harus berpisah saat dia masih SMP). Bagi saya, dia adalah lelaki yang cukup dewasa meskipun umurnya masih terhitung muda. Pointnya adalah saya merasa pacaran dengan cowo broken home itu asik. Check this out!
- Dewasa
Moment ketika orang tua dia bercerai menuntut dia untuk dewasa. Dewasa secara mental, rasional, dan emosional. Tetapi walaupun dia sudah cukup dewasa, terkadang muncul sisi manja layaknya anak kecil. Manja manja ngegemesin gimana gitu. - Pengertian, care, dan kawan kawannya
Dia paham dan sangat mengerti bagaimana rasa sakit yang teramat ketika di tinggal orang tersayang. That’s why dia sangat menjaga saya sebagai pacar. Dia berusaha agar selalu menjadi sumber kebahagiaan buat saya. - Reponsible
Dia adalah tipe cowo yang bertanggungjawab. Saya ibaratkan dia pengganti suami untuk mamanya dan papa untuk adiknya. Dimana dia harus mendampingi mamanya layaknya seorang kepala keluarga dan membimbing adiknya layaknya seorang papa. Jadi dia sudah terlatih bertanggungjawab sejak kecil (bukan terlatih patah hati lho yaa).
Asik yang saya maksud adalah asik karena di bahagiakan dengan cara dia sendiri.
Perlu saya tekankan, memang tidak semua anak broken home seperti pacar saya. Mungkin beberapa anak korban broken home di luar sana menjadi “kacau”. Memang awalnya pacar saya juga sempat mengalami fase “kacau” tersebut, namun beberapa hal dalam hidup dia mampu membentuk dia menjadi cowo yang dewasa. “Kacau” itu pasti, kedewasaan itu pilihan :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI