Lihat ke Halaman Asli

Astralastra

Daur baur

Bunyi

Diperbarui: 26 Juli 2022   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Magda Ehlers/pexels.com

.

Lemari itu masih mengisahkan teka teki
Pada setiap lembar baju yang dilipat
Ibu
.
Dan dari jendela angin berbisik
Tentang suara-suara yang lahir dari rahim kekosongan
Kita seakan bisu sesaat menyimak pilu
Tak ada yang kurang dan abadi, begitu?
.
Dan dari matamu tak dapat kupadamkan cerita
Ladang diatas langit, berisi ruang yang bercahaya
Sedang dikepala ini kumasih memeluk bunyi
Yang tak kudapat kusentuh, sebentar lagi mungkin mati
.
Lekas lihatlah dunia yang mengorbit pada satu tumpu itu
Ia berisi penafsiran dan teka teki yang lalu
Yang kadang terik dan kadang banjir
Dengan permasalahan cuaca yang lahir
.
Dunia yang berisi cerita yang tak abadi
Adalah sesuatu yang akrab,bukan?
.

"Hukuman, anakku, bagi setiap orang yang tidak dapat menempatkan diri secara tepat dalam tata kehidupan. Kalau bintang dia bintang beralih, kalau hutan dia hutan larangan, kalau batu dia batu ginjal, kalau gigi dia gigi gingsul. Ah, kau bosan mendengarkan kata-kata Bundamu, Beristirahatlah, kau beristirahat, dan nikmati istirahatmu." Pramudya Ananta Toer, Bumi Manusia 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline