Sigi -- Lapas Perempuan Kelas III Palu menggelar kegiatan pelayanan IVA test dan penyuluhan kanker serviks bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Sabtu (4/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di Klinik Lapas ini terselenggara berkat kerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah.
Kepala Lapas Perempuan Kelas III Palu, Yoesiana menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan warga binaan, khususnya dalam upaya pencegahan kanker serviks sejak dini. "Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi dini kanker serviks sehingga dapat segera dilakukan penanganan apabila ditemukan indikasi positif," ungkapnya.
Penyuluhan dan Pemeriksaan Kanker Gratis (Sumber : Humas Lapas Perempuan Palu)
Rangkaian kegiatan dimulai dengan penyuluhan mengenai kanker serviks yang diikuti oleh 50 warga binaan. Dalam sesi tersebut, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai faktor risiko, gejala, hingga pentingnya deteksi dini. Setelah penyuluhan, dilakukan registrasi peserta, pendataan riwayat obstetri, serta pemeriksaan awal untuk memastikan warga binaan memenuhi syarat mengikuti IVA test.
Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dilakukan di Klinik Lapas dengan metode sederhana menggunakan spekulum dan larutan asam asetat untuk melihat kondisi leher rahim. Hasil pemeriksaan dapat diketahui langsung oleh peserta. Dari total 50 peserta, sebanyak 4 orang terdeteksi positif IVA.
Bagi warga binaan yang terdeteksi positif, pihak Lapas bersama YKI Sulteng akan menindaklanjuti dengan memberikan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan.
Penyuluhan dan Pemeriksaan Kanker Gratis (Sumber : Humas Lapas Perempuan Palu)
Hasiati Ponulele dari YKI Sulteng, selaku narasumber penyuluhan, menekankan pentingnya edukasi dan deteksi dini. "Kanker serviks adalah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah jika perempuan rutin melakukan pemeriksaan. Kami berharap warga binaan di sini dapat lebih peduli terhadap kesehatan reproduksinya," jelasnya.
Sementara itu, dr. Olvianne selaku penanggung jawab Klinik Lapas Perempuan Kelas III Palu menyampaikan apresiasinya atas antusiasme warga binaan. "Meskipun mereka berada di dalam lapas, hak atas layanan kesehatan tetap menjadi prioritas. Kami akan memastikan tindak lanjut bagi mereka yang hasil pemeriksaannya positif," katanya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, turut memberikan tanggapan terkait pelaksanaan kegiatan ini. "Kami sangat mengapresiasi sinergi antara Lapas Perempuan Palu dan Yayasan Kanker Indonesia. Program seperti ini bukan hanya meningkatkan derajat kesehatan warga binaan, tetapi juga menjadi bentuk nyata hadirnya negara dalam memberikan layanan kesehatan yang adil dan merata," ujarnya.