Lihat ke Halaman Asli

Ekonomi Kerakyatan Berbasis Keadilan Sosial: Peran HMI dalam Menggalang Gerakan Perubahan

Diperbarui: 27 Februari 2024   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keadilan sosial dan ekonomi merupakan fondasi yang tak terpisahkan dalam upaya membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, di mana disparitas ekonomi masih menjadi salah satu tantangan utama, prinsip-prinsip keadilan sosial dan ekonomi semakin mendesak untuk ditegakkan. Dalam narasi ini, akan dipertimbangkan peran yang dimainkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai agen perubahan dalam mewujudkan ekonomi yang lebih berkeadilan dan inklusif.

Pertama-tama, prinsip keadilan sosial harus diakui sebagai pijakan utama dalam setiap langkah kebijakan ekonomi. Keadilan sosial mengamanatkan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama dalam mengakses sumber daya dan kesempatan untuk berkembang. Namun, realitas ekonomi di Indonesia masih menunjukkan ketimpangan yang signifikan, di mana sebagian besar sumber daya terkonsentrasi pada segelintir individu atau kelompok. Inilah titik di mana peran HMI menjadi krusial.

HMI dengan visi dan misinya yang berfokus pada keadilan dan kesejahteraan sosial, memiliki tanggung jawab yang besar dalam memperjuangkan keadilan ekonomi. Salah satu langkah konkret yang dapat diambil oleh HMI adalah melalui advokasi kebijakan publik yang mengarah pada distribusi sumber daya yang lebih merata. Ini bisa dilakukan dengan melakukan riset mendalam tentang ketimpangan ekonomi di berbagai lapisan masyarakat dan menyusun rekomendasi kebijakan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.

HMI juga dapat memainkan peran penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah terpinggirkan atau kurang berkembang. Program-program pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha kecil menengah, dan penyediaan akses modal menjadi langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan oleh HMI untuk memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Melalui pendekatan ini, HMI tidak hanya menjadi penggerak perubahan dari segi kebijakan, tetapi juga agen yang berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara langsung.

Selain dari pada itu Ekonomi Kerakyatan Syariah juga harus menadi Rancangan Alternatif untuk Menuju Keadilan Sosial, seperti:

Beyond the Mainstream: Menuju Ekonomi Kerakyatan Syariah

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), alih-alih terjebak dalam wacana ekonomi kapitalis yang timpang, dapat menjadi pelopor gerakan ekonomi kerakyatan syariah. Ini bukan sekadar jargon, namun kerangkaian aksi nyata yang menantang status quo dan menawarkan alternatif sistemik.

Menumbuhkan Ekosistem Ekonomi Syariah:

Pendidikan Radikal: HMI tak sekadar mendalami ekonomi Barat, namun menggali khazanah ekonomi Islam. Kaderisasi harus dibekali pengetahuan mendalam tentang konsep keadilan sosial dalam Islam, seperti zakat, infak, dan wakaf.

Koperasi Syariah sebagai Pilar: HMI dapat mempelopori pendirian dan pengelolaan koperasi syariah di tingkat cabang dan komisariat. Ini menjadi medium pemberdayaan ekonomi umat, mengedepankan prinsip keadilan dan bagi hasil.

Jaringan Wirausaha Muslim: Membangun jaringan wirausaha muslim yang berpegang teguh pada etika bisnis Islam. Jaringan ini dapat memfasilitasi akses permodalan, pemasaran, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) syariah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline