Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Malam Kumat

Diperbarui: 8 Desember 2019   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Swastamita pergi
bagai menjemput setumpuk rasa
tinggalkan jejak sendu
maka merualah ruang nelangsa

Di bawah langit pekat malam
risauku bertahta
ini malam tentu pelik
begitu runyam untuk dikunyah

Aku selonjoran
aku terlentang
aku ceracau pada jam
aku menanduk dinding

Atmaku mengembara
terjebak di antara gemintang
dan harapan-harapan pukah
yang kupaksa terbang
sekembalinya membawa sesak
sedang dewi malam setia membisu

Oh,
fajar merahku
datanglah
gulung semua risau malamku

Gowa | 08 Desember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline