Lihat ke Halaman Asli

Arimbi Haryas Prabawanti

Behind Arimbihp Photo and Craft

Kompyang, Burger Jawa yang Berasal dari Negeri China

Diperbarui: 22 April 2022   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompyang atau burger Jawa (20/4/2022), dokpri

Surakarta - Solo belum tidur, para penjual angkringan masih sibuk melayani pembeli, muda-mudi masih asik bersenda di bawah tenda, lampu-lampu pusat kota belum padam, deru mesin kuda besi masih terdengar kencang, pun juga dapur kecil milik laki-laki paruh baya itu masih mengepul.

Ketika yang lain mengakhiri hari dengan sekedar haha-hihi, laki-laki itu baru memulai hari dengan aroma bakaran wijen dan panasnya api di setiap sisi.

Dia tak sendirian, tiga rekannya juga baru datang, ke dapur yang berada di kampung padat penduduk, lengkap dengan handuk dan kaos oblong dan kopi hitam di tangan.

Mereka menyebut laki-laki itu Haryono (52), seorang pembuat kompyang kue tradisional khas Solo yang sudah menggeluti profesinya lebih dari 30 tahun.

Kue tradisional khas Solo berwarna coklat muda, beraroma panggangan lengkap dengan taburan wijen itu sudah akrab bagi Haryono sejak usianya masih 5 tahun.

Pasalnya, ibu dan paman Haryono sebelumnya juga merupakan pembuat kompyang yang cukup dikenal di Kota Solo sejak tahun 1970 an.

Haryono pembuat kompyang (20/4/2022), dokpri

Meski sudah terkenal, pembuatan kue kompyang milik Haryono tetap menggunakan peralatan tradisional sehingga cita rasanya tidak berubah.

Kue kompyang dibuat menggunakan tungku tanam yang dipanasi menggunakan kayu bakar, berbentuk lingkaran sebesar 4 meter dengan kedalaman 1,5 meter.

Bahkan, untuk mempertahankan rasanya yang otentik, oven yang digunakan tidak bisa sembarangan, ia harus memesannya sendiri ke salah satu pengrajin di daerah Pedan Klaten.

Tak hanya alat pembuatan, hingga saat ini, Haryono juga masih mempertahankan cara tradisional untuk membuat kompyang agar tidak mengubah ciri khasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline