Ketika saya perhatikan, tanaman ini begitu banyak tumbuh di bawah lampu taman. Benar, Anda mengenalinya? Tanaman Rhoeo discolour. Tanaman ini mempunyao daun dengan dua warna khas. Bagian permukaan atas hijau, permukaan bawahnya merah keunguan.
Saya mempunyai kisah menarik dengan tanaman ini di masa SMA saya. Saya berhasil membuat preparat pertama saya dalam mata belajaran Biologi. Preparat penampang daun untuk melihat anatomi daun. Tanaman ini memberi nilai kenangan tersendiri bagi saya.
Kembali ke kisah utama ya. Di depan rumah saya, di halaman, tepat di bawah lampu taman, tanaman ini tum uh bergerombol dengan begitu tidak teratur, kering dan kurus ramping. Ada juga beberapa yang tumbuh segar dan subur.
Saya memangkas semua yang tidak terawat itu. Yang kurus kering, saya pisahkan. Sementara semua yang besar dan subur, saya biarkan tumbuh di tempatnya, di bawah lampu taman.
Terlintas dalam pikiran saya untuk membuang mereka yang kurus dan kering tersebut. Tapi sayang, pikir saya. Saya tidak suka membuang tanaman.
Lalu dengan sedikit keyakinan dan harapan, saya tanam mereka yang kurus kering itu. Ada yang di bawah pohon cemara. Ada yang di sebelah tembok pasar. Ada juga yang di dalam pot. Lalu saya menyiraminya setiap sore.
Amazing, menakjubkan. Setelah 1 bulan berlalu, mereka yang kurus kering ini tumbuh subur dan segar. Bahkan mulai memunculkan tunas-tunas baru. Melihat pemandangan ini membuat hati saya damai. Senang karena berkebunnya berhasil.
Bagaimana dengan Anda, apa yang dirasakan jika berhasil menanam dan bisa melihat hasilnya?
Kalau saya, pastilah sangat senang. Meskipun tadinya mereka seperti kurus kering dan tak terawat. Sekarang jadi jauh lebih baik. Untung tidak jadi saya buang ya. Puji Tuhan.
My Rheoe discolor, tanaman lainnya yang memberi inspirasi pada saya. Apa yang seperti tak mungkin, bisa menjadi mungkin. Hanya butuh sedikit kesabaran tambahan dan usaha yang lebih lama untuk melihat hasil yang maksimal dan terbaik. Apa yang sepertinya tanpa harapan bisa berubah drastis menjadi penuh harapan.
Oya, karena mudah tumbuh, tanaman ini sempat saya tanam di dalam pot plastik buatan dari bekas tempat "bodycream". Dan hasilnya pun menarik. Sebagai sedikit info, tanaman ini juga dikenal sebagai Nanas Kerang yang masuk kategori tanaman herbal, alias bisa untuk obat. Tapi saya tidak pernah menggunakannya secara pribadi. Hanya saya baca-baca infonya di internet.