Pengolahan Limbah Pertanian dan Peternakan Jadi Pupuk Cair Organik di Desa Sri Karang Rejo
Sri Karang Rejo, 3 Februari 2025 -- Inovasi pertanian berkelanjutan terus dikembangkan di Desa Sri Karang Rejo, Kabupaten Musi Banyuasin. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sebuah inisiatif pengolahan limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk cair organik berhasil diimplementasikan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani mengenai pentingnya pengelolaan limbah serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Kegiatan ini melibatkan serangkaian tahapan mulai dari survei dan identifikasi limbah, proses fermentasi menggunakan mikroorganisme lokal (MOL), hingga edukasi dan pelatihan bagi petani. Selain itu, dilakukan pendampingan dalam penerapan pupuk cair organik di lahan pertanian.
Menurut hasil evaluasi, program ini membawa dampak positif bagi para petani setempat. Mereka mulai memahami manfaat pupuk organik dalam meningkatkan kesuburan tanah dan efisiensi biaya produksi. Selain itu, uji coba menunjukkan peningkatan pertumbuhan tanaman yang signifikan. Meski demikian, beberapa kendala masih dihadapi, seperti waktu fermentasi yang cukup lama serta keterbatasan sumber daya dalam proses produksi.
Sebagai upaya keberlanjutan, tim pelaksana merekomendasikan peningkatan sosialisasi agar lebih banyak petani terlibat dalam program ini. Selain itu, pengembangan teknologi fermentasi dan dukungan dari pemerintah serta institusi terkait sangat diperlukan guna mempercepat dan memperluas implementasi program ini di wilayah lain.
Kepala Desa Sri Karang Rejo, Erik Hariyadi, S.H., menyatakan dukungannya terhadap program ini. Ia berharap inovasi pupuk cair organik dapat menjadi solusi jangka panjang bagi petani dalam menghadapi tantangan pertanian modern. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini dan berharap adanya dukungan lebih lanjut agar program ini bisa berkembang lebih luas," ujarnya.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan pertanian di Desa Sri Karang Rejo dapat semakin maju dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI