Lihat ke Halaman Asli

Memahami Konsep Pluralisme Agama dalam Kehidupan Masyarakat Moderen

Diperbarui: 17 Oktober 2025   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Pluralisme agama merupakan realitas yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan masyarakat modern yang semakin terhubung dan beragam. Artikel ini mengkaji konsep pluralisme agama sebagai sebuah pendekatan dalam memahami dan mengelola keberagaman keyakinan di tengah masyarakat kontemporer. Melalui analisis terhadap berbagai dimensi pluralisme agama, artikel ini menjelaskan bagaimana konsep tersebut dapat menjadi landasan bagi terciptanya kehidupan bermasyarakat yang harmonis, toleran, dan saling menghormati. Pembahasan mencakup pengertian pluralisme agama, tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, serta strategi membangun kehidupan beragama yang inklusif di era modern. Kesimpulannya, pluralisme agama bukan sekadar pengakuan terhadap perbedaan, melainkan sikap aktif dalam membangun dialog dan kerja sama lintas agama demi kepentingan bersama.

Pendahuluan

Masyarakat modern abad ke-21 ditandai oleh mobilitas tinggi, globalisasi informasi, dan interkonektivitas antarbudaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia. Dalam konteks ini, keberagaman agama dan keyakinan bukan lagi fenomena yang terisolasi dalam wilayah geografis tertentu, melainkan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di hampir setiap belahan dunia. Di kota-kota besar, tempat ibadah berbagai agama berdiri berdampingan, sementara di ruang digital, diskusi lintas agama berlangsung tanpa batas geografis.

Dengan enam agama yang diakui secara resmi dan berbagai kepercayaan lokal yang hidup di masyarakat, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam membangun kehidupan beragama yang harmonis. Namun, di sisi lain, berbagai konflik bernuansa agama yang masih terjadi menunjukkan bahwa pemahaman tentang pluralisme agama perlu terus diperdalam dan dipraktikkan.

Pluralisme agama sering kali disalahpahami sebagai sikap relativisme yang menganggap semua agama sama, atau sebagai ancaman terhadap kemurnian ajaran agama tertentu. Padahal, pluralisme agama sejatinya adalah sebuah sikap dan pendekatan dalam menerima keberagaman tanpa mengorbankan komitmen pada keyakinan masing-masing. Pemahaman yang tepat tentang konsep ini menjadi penting untuk membangun masyarakat yang damai, adil, dan menghormati hak asasi manusia, termasuk kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang konsep pluralisme agama dalam konteks kehidupan masyarakat modern, menganalisis tantangan yang dihadapi, serta menawarkan perspektif tentang bagaimana pluralisme agama dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Isi

 Pengertian dan Konsep Dasar Pluralisme Agama

Pluralisme agama berasal dari kata "plural" yang berarti jamak atau beragam. Dalam konteks keagamaan, pluralisme tidak sekadar merujuk pada fakta keberagaman agama (plurality), tetapi lebih kepada sikap dan cara pandang dalam merespons keberagaman tersebut. Pluralisme agama dapat didefinisikan sebagai kesediaan untuk mengakui, menghormati, dan berinteraksi secara positif dengan penganut agama atau keyakinan yang berbeda, sambil tetap mempertahankan identitas dan komitmen keagamaan sendiri.

Berbeda dengan relativisme agama yang menganggap semua agama memiliki kebenaran yang sama atau setara, pluralisme agama mengakui bahwa setiap agama memiliki klaim kebenaran sendiri, namun mengajarkan untuk menghormati klaim kebenaran agama lain. Pluralisme juga berbeda dengan sinkretisme yang mencampuradukkan ajaran berbagai agama menjadi satu. Dalam pluralisme, batas-batas identitas keagamaan tetap dihormati, tetapi dialog dan kerja sama dimungkinkan dalam ruang-ruang bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline